Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan optimistis Indonesia telah siap terlibat dalam kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir tahun ini. Pasalnya, data neraca perdagangan Indonesia Juni 2015 dan sepanjang semester pertama 2015 menunjukkan di lingkup Asean Indonesia hanya mengalami defisit dagang dengan Thailand.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis neraca perdagangan Juni 2015 mengalami surplus sebesar US$ 477 juta. Secara kumulatif, neraca perdagangan selama semester pertama tahun ini tercatat surplus US$ 4,35 miliar.
"Khusus dengan negara-negara ASEAN pada bulan Juni dan selama Januari-Juni 2015 hanya mengalami defisit dengan Thailand," kata Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk yang menyebabkan defisit dengan Thailand, lanjut Rahmat, antara lain kendaraan dan bagiannya, mesin-mesin atau pesawat mekanik, plastik atau barang dari plastik dan juga gula.
Berdasarkan data BPS, selama Juni 2015 defisit perdagangan non migas dengan Thailand mencapai US$ 340,3 juta. Sementara neraca perdagangan Indonesia dengan Singapura tercatat surplus US$ 104,5 juta dan dengan Malaysia mencetak surplus sebesar US$ 113,7 juta.
Secara kumulatif, defisit perdangan non migas Indonesia dengan Thailand tercatat sebesar US$ 1,75 miliar sepanjang Januari-Juni 2015. Sebagai perbandingan, selama periode yang sama, neraca perdagangan Indonesia dengan Singapura tercatat surplus sebesar US$ 264,5 juta dan surplus perdagangan dengan Malaysia tercatat surplus US$ 717,7 juta.
(gen)