Organda: Mudik Pakai Angkutan Umum Darat Anjlok 20 Persen

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2015 15:05 WIB
Organda meminta pemerintah melarang mudik menggunakan sepeda motor dan mengurangi penggunaan mobil untuk pulang kampung.
Sejumlah bus metromini menunggu penumpang di kawasan Blok M, Jakarta, Selasa (3/2). Mulai 2017 seluruh angkutan umum diwajibkan menggunakan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) menilai arus mudik 2015 lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya meskipun dari sisi jumlah penumpangnya menyusut signifikan.

Adriyanto Djokosoetono, Ketua Umum DPP Organda mengatakan sejak awal pihaknya sudah mengantisipasi akan ada penurunan jumlah pemudik pengguna angkutan darat sekitar 20 persen pada tahun ini. Selain karena pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang meningkat, diskon jalan tol dan program mudik bareng korporasi juga dinilai sebagai penggerus rezeki pengusaha transportasi darat.

"Belum lagi ditambah adanya erupsi Gunung Raung yang membuat beberapa rute dialihkan. Perkiraan kami turun 20 persen," ujarnya kepada CNN Indonesia, Senin (20/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Adriyanto, seluruh armada bus perusahaan otobus (PO) di Jakarta habis terisi penumpang selama musim mudik tahun ini. Namun, jika pada tahun-tahun sebelumnya jumlah penumpang yang menunggu diangkut membludak, tidak demikian halnya pada musim mudik tahun ini.

"Karena ada mudik bareng yang diinisiasi BUMN dan perusahaan-perusahaan. Meskipun mereka charter bus PO, tapi kan tidak tercatat sebagai pemudik yang menggunakan angkutan darat," tuturnya.

Mengenai tarif angkutan darat, Adriyanto mengatakan sudah sekitar tiga tahun terakhir tuslah tidak dikenakan. Alhasil, skema penentuan tarif mengacu pada batas atas dan bawah yang sudah ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran.

"Selain itu, perusahaan bus juga harus memperhitungkan jumlah penumpang yang terangkut tak hanya pada keberangkatan, tapi juga kepulangan. Biasanya berangkatnya penuh, pulangnya kosong," tuturnya.

Adriyanto mengakui keamanan dan kenyamanan merupakan kritik paling santer yang kerap dialamatkan ke pengusaha angkutan darat. Menurutnya, moda transportasi darat selama ini tidak diberikan dukungan kemanan dan fasilitas khusus laiknya angkutan laut dan udara.

"kalau jalur angkutan darat mana bisa steril seperti di laut dan udara. Masalahnya bagaiman apolisis dan aparat keamanan melakukan pengamanan dan penertiban angkutan ilegal," katanya.

"Belum lagi soal terminal yang sampai saat ini tidak bisa seperti bandara dan stasiun yang bersih dari kepentingan calo dan pedagang," katanya.

Untuk itu, Adriyanto berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap angkutan darat. Antara lain rekomendasinya adalah memperbaiki sarana dan prasarana terminal, serta melarang mudik menggunakan motor atau kendaraan pribadi lainnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER