Disuruh Garap LRT, Adhi Karya Minta Pemerintah Bayar Dulu

CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2015 14:25 WIB
Manajemen Adhi Karya akan meminta pemerintah untuk membayar sekitar Rp 3 triliun untuk dapat mempercepat pembangunan jalur LRT tahap I.
Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan (kanan) mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (kiri) Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan pembangunan LRT, di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5). (Dok. Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi pelat merah PT Adhi Karya Tbk masih menunggu diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres)‎ terkait penugasan pembangunan proyek transportasi kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bogor (Jabodetabek).

Kiswodarmawan, Direktur Utama Adhi Karya menjelaskan selain menanti diterbitkannya Perpres yang akan menunjuk perseroan sebagai salah satu perusahaan penggarap LRT, Adhi Karya juga akan meminta pemerintah membayar separuh dari total kebutuhan investasi tahap I proyek tersebut.

Menurutnya hal tersebut akan diusulkan kepada pemerintah agar sebelum pembangunan tahap I jalur Cibubur-Dukuh Atas rampung, pemerintah bisa membayarkan sebagian dari biaya pembangunan jalur tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau bisa pemerintah nanti mau bayar yang separuh dulu agar kami bisa mulai bangun (paket) yang berikutnya, jadi cepat,” kata Kiswodarmawan ketika ditemui di acara halalbihalal Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (27/7).

Ia menyebut total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan tahap I jalur Cibubur-Dukuh Atas sekitar Rp 7 triliun yang bersumber dari pemanfaatan kas internal, Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun dan pinjaman dari Bank Mandiri. Sehingga pemerintah diharapkan bisa membayar biaya proyek tersebut sekitar Rp 3 triliun pada akhir 2016.

Kiswodarmawan menargetkan pembangunaan LRT tahap I jalur Cibubur–Dukuh Atas bisa rampung pada pertengahan 2017 apabila pembangunan dimulai Agustus tahun ini.

“Pemerintah meminta groundbreaking 17 Agustus 2015, tetapi kami belum bisa bergerak karena masih menunggu Perpres. Hal itu perlu untuk mengejar perizinan ke Pemerintah Daerah sampai ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub),” ujar Kiswodarmawan.

Jalur Cibubur–Dukuh merupakan bagian dari pembangunan tahap I LRT Jabodetabek bersama dengan jalur Bekasi Timur- Cawang–Kuningan–Dukuh Atas. Setelah tahap I rampung akan dilanjutkan pembangunan tahap II dengan jalur Cibubur–Bogor dan Dukuh Atas–Palmerah–Senayan. Sedangkan tahap akhir pembangunan yaitu tahap III akan menghubungan Palmerah-Grogol.

“Target keseluruhan selesai pembangunan jaringan LRT sampai Grogol dan Bogor selesai sebelum (pemerintahan) kabinet berakhir," tuturnya.

Melalui Perpres tersebut, menurutnya Adhi Karya akan ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan proyek LRT yang akan dibeli oleh pemerintah begitu pelaksanaan proyek tersebut rampung. Demi menyukseskan pelaksanaan proyek tersebut, Kiswodarmawan mengaku telah telah mengirimkan beberapa pekerjanya untuk sekolah ke Singapura dan Tiongkok yang telah lebih dulu memiliki moda angkutan umum tersebut.

Selain itu, Kiswodarmawan juga menyebutkan salah satu hal yang diatur dalam Perpres tersebut adalah kejelasan bahwa pemerintah akan menanggung biaya pembangunan sarana dan prasarana LRT agar harga tiket LRT dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER