Jakarta, CNN Indonesia -- PT Antam (Persero) Tbk menyatakan bakal menggelar pemilihan calon mitra untuk menggarap
smelter grade alumina di Mempawah, Kalimantan Barat senilai US$ 1,8 miliar melalui mekanisme
beauty contest pada Agustus mendatang.
“Untuk menentukan perusahaan rekanan, kami harus melalui proses tender. Sekarang ini kami masuk dalam tahap pembuatan TOR (
Term of Reference) untuk
beauty contest yang rencananya dilakukan pada Agustus,” jelas Direktur Pengembangan Antam Johan Nababan saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (24/7).
Ia mengungkapkan, saat ini sudah ada tujuh perusahaan yang mengajukan minat untuk ikut menggarap
smelter di Mempawah tersebut yang seluruhnya merupakan perusahaan asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada tujuh perusahaan. Asalnya macam-macam, ada Rusal dari Rusia, Dubal dari Dubai dan beberapa lainnya dari China dan Uni Emirat Arab,” jelasnya.
Hal tersebut sekaligus menjawab beberapa spekulasi sebelumnya, yang menyatakan adanya investor yang sudah siap ikut menggarap
smelter tersebut khususnya dari Rusia.
Sebelumnya, pemerintah mengklaim bahwa investor asal Rusia akan memulai pembangunan dari minat investasinya pada tahun ini. Dari proyek-proyek tersebut, salah satunya bergerak di bidang
smelter.
"Mereka sudah memastikan akan memulai pembangunan tiga proyek investasinya tahun ini. Kalau bisa terlaksana, maka hasilnya bisa sangat signifikan terhadap realisasi investasi di Indonesia," jelas Duta Besar Republik Indonesia bagi Rusia dan Belarusia Djauhari Oratmangun di Kementerian Perindustrian belum lama ini.
Djauhari merinci, dua pembangunan smelter tersebut adalah
smelter bauksit menjadi aluminium di Kalimantan Barat yang dilakukan oleh United Company RUSAL Plc, perusahaan aluminium terbesar di dunia asal Rusia dengan nilai investasi sebesar US$ 6 miliar yang pembelanjaannya akan dilakukan secara bertahap.
“Kalau ada yang bilang sudah deal atau pasti, itu tidak benar. Jelas-jelas kita baru ingin lakukan
beauty contest, jadi ya tunggu hasil dulu,” tegas Johan.
Seperti diketahui, dalam penggarapan
smelter grade alumina ini, Antam telah menggandeng PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum dengan menandatangani Nota Kesepahaman (
Memorandum of Understanding/MoU).
“Kerjasama Antam dengan Inalum merupakan langkah penting dalam upaya kami untuk terus meningkatkan nilai cadangan bauksit Indonesia yang besar serta mendukung sinergi antar BUMN,” ujar Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman dalam keterangan resmi.
Direktur Utama Inalum Winardi mengatakan kemitraan dengan Antam akan mendukung keberadaan industri hilir bauksit di Indonesia yang bernilai tambah. "Kerjasama ini juga akan menjadi momentum positif untuk mendukung integrasi bisnis di komoditas bauksit,” jelasnya
Rencana kerjasama antara Antam dan Inalum diantaranya mencakup pencarian, evaluasi dan seleksi calon mitra untuk pembangunan pabrik SGA, penetapan skema kerjasama, persiapan pendirian perusahaan patungan dan melakukan kajian komprehensif diantaranya dalam hal aspek legal, finansial serta teknis-operasional.
(gen)