Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengkaji ulang angka target produksi batubara nasional tahun ini, yang dipatok 425 juta metrik ton, menyusul anjloknya harga komoditas tersebut.
"Ini masih dibicarakan internal di Direktorat Jenderal Mineral (Mineral dan Batubara). Begitu selesai, saya kasih info," ujar Direktur Pengusahaan Batubara, Adhi Wibowo saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (30/7).
Sebagai informasi, realisasi produksi batubara Indonesia hingga Juni 2015 baru sebesar 201,58 juta ton atau hanya berkisar 47,4 persen dari target 425 juta metrik ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, harga batubara acuan (HBA) kualitas tinggi pada medio Juli 2015 ditetapkan sebesar US$ 59,19 atau turun 0,67 persen dibandingkan HBA bulan sebelumnya US$ 59,59.
Berangkat dari hal itu, Adhi mengatakan pihaknya akan mengumpulkan sejumlah perusahaan tambang batubara untuk membahas ulang Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2015. "Soal hasilnya nanti," kata Adhi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Supriatna Suhala mendesak pemerintah mendengar keluhan dan masukan pengusaha demi menyiasati target dan pencapaian produksi tahun ini.
"Maka dari itu pemerintah harus duduk bersama untuk menyiasati problematika yang ada. Baik dari buruknya harga, turunnya permintaan hingga kebijakan fiskal yang akan diberlakukan," kata Supriatna.
(ags)