Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan mengusulkan penambahan kuota penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero). Hal ini dilakukan menyusul adanya perubahan jumlah volume solar subsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015.
"Jatah mereka (Pertamina) sekarang itu sekitar 16,42 juta kiloliter dari patokan APBNP di angka 17,05 juta kiloliter. Ada kenaikan sedikit dari target APBN 2015 yang lalu," ujar Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng di Jakarta, Jumat (31/7).
Seperti diketahui, dalam pagu APBNP 2015 volume solar subsidi dipatok pada angka 17,05 juta kl, atau meningkat 1,38 juta kl dari ketetapan APBN 2105 yang berada di level 15,67 juta kl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari pembagian volume APBN 2015, Pertamina memperoleh volume BBM mencapai 15,045 juta kl dan sisanya atau 625 ribu kl ditugaskan kepada badan usaha swasta yakni PT AKR Corporindo Tbk.
"Jadi kalau stok habis, manajemen AKR tak boleh ambil bagian dari Pertmaina. Melainkan mereka sudah harus menjual solar nonsubsidi lagi," kata Andi.
Baru 41 PersenSelain penetapan jatah kuota bagi dua perusahaan tadi, BPH Migas juga mencatat angka realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi hingga kuartal II kemarin baru mencapai 6,95 juta kl. Jika dibandingkan dengan kuota solar subsidi dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang berada di 17,05 juta kl, itu artinya angka realisasi penyaluran ini baru mencapai 41 persen.
"Sampai akhir Juni kemarin realisasi solar subsidi baru mencapai 6.956.146 kilo liter. Ini sudah termasuk kuota Pertamina dan AKR Corporindo," ungkap Direktur BBM BPH Migas Hendri Ahmad saat dihubungi.
Hendri mengatakan, lantaran penyaluran solar subsidi di enam bulan pertama 2015 baru mencapai 41 persen dirinya pun meyakini bahwa realisasi minyak bersubidi tahun ini akan berada dibawah pagu proyeksi APBNP 2015. Dari hitungan BPH Migas, cetusnya realisasi angka penyaluran solar subsidi tahun ini diperkirakan hanya mencapai 15 juta kl, atau berkisar 88 persen dari target APBNP 2015.
"Jadi kami prediksi realisasi hingga akhir tahun akan dibawah kuota 2015," ujarnya.
(gen)