Semester I, Kuota Solar Bersubsidi Baru Terserap 41 Persen

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 06:00 WIB
Realisasi angka penyaluran solar subsidi tahun ini diperkirakan hanya mencapai 15 juta kiloliter atau berkisar 88 persen dari kuota APBNP 2015.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Abdul Muis, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi hingga semester I 2015 baru mencapai 6,95 juta kiloliter (kl). Jika dibandingkan dengan kuota solar subsidi dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang dialokasikan sebanyak 17,05 juta kl, artinya realisasi tersebut baru mencapai 41 persen.

"Sampai akhir Juni kemarin realisasi solar subsidi baru mencapai 6.956.146 kl. Ini sudah termasuk kuota Pertamina dan AKR Corporindo," ungkap Direktur BBM BPH Migas Hendri Ahmad saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (30/7).

Hendri mengatakan lantaran penyaluran solar subsidi di enam bulan pertama 2015 baru mencapai 41 persen, BPH Migas meyakini bahwa konsumsi solar bersubsidi tahun ini akan berada dibawah pagu proyeksi APBNP 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hitungan BPH Migas, realisasi angka penyaluran solar subsidi tahun ini diperkirakan hanya mencapai 15 juta kl, atau berkisar 88 persen dari target APBNP 2015.

"Jadi kami prediksi realisasi hingga akhir tahun akan dibawah kuota 2015," tegasnya.

Ubah Jatah Pertamina

Seiring dengan adanya perubahan kuota solar subsidi dalam pagu APBNP 2015 ke angka 17,05 juta, BPH Migas bakal mengubah jatah penyaluran BBM subsidi yang dipercayakan kepada dua badan usaha yakni PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo.

Meski enggan membeberkan secara rinci, Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menyatakan jatah kuota solar subsidi untuk Pertamina hingga akhir 2015 akan bertambah dari angka saat ini berkisar 15,04 juta kl dari total kuota mencapai 15,67 juta kl.

"Ada tambahan sedikit tapi saya lupa angka (tambahannya)," ujar Andi singkat.

Di kesempatan berbeda manajemen Pertamina berharap bisa mendapat porsi yang paling besar dari rencana penambahan jatah penyaluran solar subsidi. Ini mengingat Pertamina diklaim telah melaksanakan dan menyanggupi upaya distribusi solar ke berbagai daerah luar Pulau Jawa hingga wilayah terpencil.

"Jujur saya juga belum dapat angkanya. Silakan tanya ke BPH Migas," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER