Jokowi Resmikan Integrasi Proyek Pertamina US$ 5,6 Miliar

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Minggu, 02 Agu 2015 13:45 WIB
Peresmian tersebut akan ditandai dengan pelepasan ikat kapal LNG Maleo yang membawa LNG terminal Regasifikasi ke Provinsi Aceh.
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan panel proyek-proyek Geothermal di seluruh Indonesia oleh Dirut Pertamina Geothermal Energy (PGE) Irfan Zainuddin (kiri) beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan integrasi mega proyek yang sebagian sahamnya dimiliki PT Pertamina (Persero) atau anak usahanya senilai US$ 5,6 miliar siang ini.

Mega Proyek yang diresmikan Jokowi bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terdiri dari fasilitas produksi Lapangan Gas Senoro, pengapalan perdana kargo PT Donggi-Senoro LNG, Pengoperasian Lapangan Gas GG PT Pertamina Hulu Energi (ONWJ) dan Groundbreaking Pabrik Amonia PT Panca Amara Utama.

Menurut laman Kementerian ESDM, peresmian tersebut akan ditandai dengan pelepasan ikat kapal LNG Maleo yang membawa LNG terminal Regasifikasi ke Provinsi Aceh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mega proyek terintegrasi Pertamina disebut telah menghabiskan dana investasi US$ 5,6 miliar yang terdiri dari, JOB Senoro US$ 1,2 miliar, Matindok Gas Development Project US$ 0,8 miliar, Donggi-Senoro LNG US$ 2,8 miliar dan PT Panca Amara Utama US$ 0,8 miliar.

Proyek-proyek tersebut adalah:

1. JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi (JOB PMTS), dikelola oleh JOB PMTS yang dimiliki oleh PT Pertamina Hulu Energi 50 persen, PT Medco Tomori E&P 30 persen dan Tomori E&P Ltd 20 persen. Proyek ini berupa satu Central Processing Plant (CPP) dengan kapasitas produksi total 310 MMCFD.

2. Kilang LNG Donggi Senoro, dikelola oleh PT Donggi Senoro LNG yang dimiliki oleh PT Pertamina Hulu Energi 29 persen, PT Medco Energi Indonesia 11,1 persen, dan Sulawesi LNG Development Ltd 59,9 persen (75 persen oleh Mitsubishi Corporation dan 25 persen oleh KOGAS). Kilang ini memiliki kapasitas pengolahan 2,1 MTPA dan menerima pasokan dari JOB PMTS 250 MMCFD serta dari lapangan Matindok pengembangan proyek 85 MMCFD.

3. Pabrik Amonia yang dikelola oleh PT Pancara Amara Utama (PAU) dan akan mulai Groundbreaking untuk konstruksi kilang. Memiliki kapasitas produksi 0,7 MTPA, pabrik amonia ini menerima pasokan gas dari JOB PMTS 55 MMCFD.

4. Lapangan GG (PHE-ONWJ), dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North Swest Java (PHE-ONWJ) dengan kapasitas produksi 31 MMCFD dan 150 barrel kondensat per hari. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER