Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) optimistis pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan di kuartal III 2015. Oleh karena itu, pemerintah disebutnya tidak akan merevisi target pertumbuhan ekonomi 2015 yang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) ditetapkan 5,7 persen.
Menurut JK, perlambatan ekonomi yang terjadi sampai tengah tahun ini sebagian besar dipengaruhi faktor eksternal, yakni kondisi ekonomi global yang masih anjlok.
"Jadi memang kuartal kedua ini baru mulai proyek-proyek, kemudian suasana ekonomi dunia memang melemah," kata JK di kantornya, Jakarta, Kamis (6/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut JK, angka pertumbuhan kuartal II diangka 4,67 persen masih berada di garis yang aman.
“Dengan segala upaya yang dilakukan, kita masih beruntung dibanding banyak negara-negara yang tak bisa mencapai angka itu. Tapi memang masih dibawah target kita," kata JK.
Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar, perlambatan ini harus dihadapi dengan usaha yang lebih keras terutama dari pihak pemerintah.
Usaha yang dimaksud selain mempercepat belanja pemerintah ialah dengan meningkatkan produktivitas, menciptakan situasi kondusif politik, hukum, dan keamanan yang mampu menyediakan atmosfir terutama untuk meningkatkan investasi.
Selain itu pemerintah juga akan lebih giat untuk menggunakan dan memakai industri lokal untuk pemerintah dan pasar ekspor.
Anti Revisi TargetJK juga mengatakan tak akan ada revisi target pertumbuhan ekonomi karena dirinya yakin akan mencapai angka 5,1 persen pada Oktober nanti.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2015 sebesar 4,67 persen. Adapun pertumbuh ekonomi semester I 2015 sebesar 4,7 persen.
(gen)