Bos AirAsia yakin Menhub Tak Berani Cabut Izin Maskapainya

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2015 16:01 WIB
"Kami tidak akan dibekukan, karena memberi kontribusi bagi ekonomi Indonesia melalui lapangan kerja," ujar Tony Fernandes.
CEO AirAsia Group Tony Fernandes dalam acara perayaan pencapaian keberhasilan Group AirAsia menerbangkan 300 juta penumpang di Hotel The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (10/8). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group Tony Fernandes yakin pemerintah Indonesia tidak akan membekukan izin PT Indonesia AirAsia, kendati saat ini ekuitas perusahaan masih dinyatakan negatif oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami tidak akan dibekukan, saya rasa kami berkontribusi besar pada perekonomian Indonesia dengan menciptakan lapangan pekerjaan," kata Fernandes saat merayakan keberhasilan anak usahanya menerbangkan lebih dari 300 juta penumpang sejak beroperasi pertama kali 2005 lalu, di Jakarta, Senin (10/8).

Menurutnya, AirAsia berperan dalam memajukan dunia pariwisata Indonesia dengan mengenalkan kota tujuan wisata baru selain Bali, seperti Bandung ke dunia internasional. Pasalnya industri pariwisata membutuhkan dukungan industri lain seperti perhotelan, restoran, dan penerbangan. Semakin maju daerah destinasi pariwisata juga akan memajukan perekonomian masyarakat sekitar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fernandes bahkan sempat bergurau dengan menyanyikan bagian reffrain dari lagu soundtrack film animasi populer ‘Frozen’ berjudul ‘Let It Go’ yang ditujukan kepada Menhub Ignasius Jonan. Secara kebetulan bahasa Inggris dari dibekukan adalah frozen.

"Let it go~ Let it go~" candanya yang dikirimkan kepada Jonan.

Modal Mencukupi

Lebih lanjut, Fernandes menegaskan AirAsia Berhad selaku induk usaha Indonesia AirAsia tidak akan membiarkan anak usahanya tersebut mengalami kesulitan dalam mematuhi aturan terkait kecukupan dana.

"Kami tidak bermasalah untuk memenuhi aturan (memperbaiki ekuitas) dan kami sedang dalam proses (memperbaikinya)," katanya. Hal tersebut sekaligus menegaskan komitmen AirAsia untuk terus berinvestasi di Indonesia.

Ditemui di tempat yang sama, Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas perpanjangan waktu yang diberikan dari yang sebelumnya 31 Juli 2015 menjadi 30 September untuk memenuhi persyaratan ekuitas.

Perpanjangan waktu itu diperlukan maskapainya karena untuk melakukan suntikan dana harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham. Sunu yakin para pemegang saham Indonesia AirAsia mampu memperbaiki ekuitasnya sesuai waktu yang ditentukan.

"Mengenai instrumen (untuk memperbaiki ekuitas)-nya menurut saya tidak perlu saya sampaikan detail, tetapi yang perlu saya yakinkan adalah AirAsia pasti akan memenuhi apa yang diminta oleh Kemenhub,” kata Sunu. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER