Harga Minyak Indonesia Melorot Lagi Sepanjang Juli

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 11 Agu 2015 10:05 WIB
Naiknya jumlah produksi minyak anggota OPEC bulan lalu turut menekan harga minyak Indonesia.
Fasilitas produksi PT Pertamina Hulu Energi di Blok ONWJ, Jawa Barat. (Dok. Pertamina Hulu Energi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Harga Minyak Indonesia melansir rerata harga jual minyak mentah nasional atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk penjualan medio Juli 2015 hanya menyentuh level US$ 51,81 per barel, melorot 12,8 persen dari acuan ICP Juni yang mencapai US$ 59,4 per barel.

Sementara untuk minyak Minas/SLC di sepanjang Juli 2015, rerata harga jualnya tercatat hanya menyentuh US$ 51,91 per barel, turun US$ 7,63 per barel dari posisinya bulan sebelumnya di level US$ 59,54 per barel.

Tim mensinyalir, penurunan ICP Juli 2015 tak lepas dari anjloknya harga minyak mentah di pasar internasional akibat beberapa faktor seperti:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Peningkatan jumlah produksi minyak dari anggota negara-negara pengekspor minyak (OPEC) yang pada Juli kemarin mencapai 31,4 juta barel per hari (bph), naik 0,3 juta bph dari rerata produksi bulan sebelumnya.

2. Adanya revisi mengenai jumlah pasokan minyak dari negara-negara OPEC yang tahun ini diproyeksikan mencapai 57,39 juta bph, atau meningkat 0,22 juta bph dari target sebelumnya.

3. Peningkatan stok minyak komersial negara-negara OECD yang terjadi tiga bulan berturut-turut mulai dari Mei hingga Juli 2015. Bahkan, lembaga energi Amerika Serikat yakni Energy Information Administration (EIA) memperkirakan stok minyak OECD pada akhir 2015 mengalami peningkatan hingga 2,95 miliar barel dibandingkan akhir 2014 sebesar 2,69 miliar barel.

4. Kesepakatan atas program nuklir antara Iran dan negara-negara Barat yang berpotensi menambah pasokan minyak mentah dari Iran sekitar 1 juta barel per hari.

5. Peningkatan stok distillate fuel oil Juli 2015 yang lebih tinggi 8,3 juta barel dibandingkan stok pada akhir Juni 2015.

6. Penguatan nilai tukar Dolar Amerika Serikat dengan beberapa mata uang utama dunia lainnya.

“Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh penurunan tingkat permintaan minyak di Jepang menyusul peningkatan penggunaan natural gas dan batubara sebagai substitusi minyak pada pembangkit listrik, serta peningkatan stok minyak komersial China dan stok produk minyak di Singapura di Juli yang mencapai titik tertinggi sejak 1999,” tulis Tim Harga Minyak Indonesia, dikutip dari lama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Selasa (11/8).

Berikut perkembangan rerata harga minyak mentah utama di pasar Internasional di medio Juli 2015 jika dibandingkan bulan Juni 2015:

- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 8,90 per barel dari US$ 59,83 per barel menjadi US$ 50,93 per barel.

- Brent (ICE) turun sebesar US$ 6,99 per barel dari US$ 63,75 per barel menjadi US$ 56,76 per barel.

- Basket OPEC turun sebesar US$ 5,86 per barel dari US$ 60,21 per barel menjadi US$ 54,35 per barel. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER