Jusuf Kalla Minta Rizal Ramli Tak Asal Bicara

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 17:39 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli sudah ditegur oleh Presiden Joko Widodo.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (CNN Indonesia/Antara Photo/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komentar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli soal pembelian pesawat Garuda Indonesia berbuntut panjang. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Rizal sudah ditegur oleh Presiden Joko Widodo. Kalla menilai berbahaya seorang menteri berbicara tapi tak paham konteks.

“Ya tentu semua menteri harus paham dulu baru bicara, jangan bicara tanpa memahami persoalannya," kata Kalla saat ditemui di kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (18/8).

Rizal Ramli mengkritisi keputusan Garuda yang ingin membeli pesawat model airbus untuk menambah persediaan pesawat bagi maskapai itu. Menurut JK, tindakan Rizal tersebut mencerminkan bahwa dia tidak paham dengan apa yang dia katakan. Kalla mengatakan saat ini yang sedang terjadi baru pada tahap penandatanganan letter of intent dan belum masuk dalam ranah pembelian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah ditegur oleh Pak Presiden. Dan saya ini baru berminat dan bukan kesepakatan jual beli, jadi semua sesuai keadaan," ujar Kalla.

Pemesanan Airbus A350 XWB oleh Garuda Indonesia menjadi kontroversi setelah beberapa waktu lalu Rizal Ramli menyatakan bakal mengusulkan pembatalan kesepakatan tersebut. Rizal bilang tidak ingin Garuda kembali bangkrut, akibat harus berutang untuk memesan 30 unit pesawat Airbus besutan baru pabrikan asal Perancis.

Pasalnya maskapai pelat merah itu menurut Rizal ingin menggunakan A350 XWB sebagai armada yang melayani penerbangan rute-rute baru menuju eropa. "Karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman US$ 44,5 miliar dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus 350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal beberapa waktu lalu.

Rizal juga dikritisi atas sikapnya terhadap proyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt yang digadang-gadang pemerintahan Joko Widodo. Dia menilai program listrik itu terlalu ambisius. Apalagi masih ada pekerjaan rumah pembangunan proyek pembangkit listrik ribuan megawatt dari era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan akan tetap akan melaksanakan proyek tersebut sesuai dengan rencana awal pemerintah.

Terkait soal pembangkit listrik ini, Kalla mengatakan listrik adalah persoalan kebutuhan dan merupakan prasarana. Itu artinya, kata dia, sebelum membangun sesuatu, prasarananya harus ada. "Sebelum membangun industri listriknya harus ada, listriknya harus dilebihkan jangan pas-pasan," katanya.

Menurut Kalla, perkataan Rizal yang menyebut proyek tersebut terlalu ambisius dianggap telah mengurangi wibawa Presiden Joko Widodo. Menurutnya, yang meresmikan semuanya adalah Jokowi dan bukan dirinya. "Ini artinya memandang kurang pantas pada Pak Jokowi, malah mengurangi kewibawaan Presiden," kata dia. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER