Menko Darmin Enggan Campuri Urusan Buyback Saham BUMN

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 09:03 WIB
"Bagaimana mekanismenya, saya tidak bisa jawab. Itu mekanisme korporat," ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku enggan mencampuri aksi korporasi pembelian kembali saham (buyback) oleh sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) sesuai instruksi Menteri BUMN Rini Soemarno. Darmin hanya berharap kebijakan tersebut memberi dampak positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Itu action dari perusahaan, yaitu membeli saham pada waktu harganya jatuh. Bagaimana mekanismenya, saya tidak bisa jawab. Itu mekanisme korporat,” kata Darmin di Istana Kepresidenan, Rabu petang (26/8).

Darmin juga mengaku tidak secara khusus meminta laporan dari pelaksanaan buyback saham senilai Rp 10 triliun seperti yang diinginkan Rini Soemarno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Nah, soal berapanya, saya juga tidak berani bilang sudah sebesar itu atau tidak,” tegasnya.

Darmin menjelaskan fluktuasi IHSG dalam beberapa waktu terakhir membuat para pelaku pasar modal tidak memiliki pegangan yang cukup untuk memahami situasi yang terjadi. Akibatnya banyak yang salah membuat perhitungan ketika mengambil keputusan dalam berinvestasi.

“Padahal sempat ada koreksi lagi kan. Jadi maksud saya, jangan cepat ambil kesimpulan atas apa yang sudah berjalan. Investor akan berhitung kalau tanam di Indonesia dapat bunga berapa, di Thailand dan negara lain dapat berapa. Jadi jangan cepat simpulkan situasi finalnya dulu,” jelas Darmin terkait maraknya aksi jual di pasar modal.

Sebelumnya ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mempertanyakan kebijakan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menitahkan 13 perusahaan pelat merah untuk buyback sahamnya di pasar modal.

Bagi Faisal, menggelontorkan uang sampai Rp 10 triliun untuk melakukan buyback saham sama saja menggarami laut yang tidak memiliki dampak positif bagi perekonomian.

“Perintah Menteri BUMN kepada sejumlah BUMN untuk membeli balik saham-sahamnya patut dipertanyakan. Apakah tindakan itu merupakan inisiatif pribadi Rini Soemarno tanpa konsultasi dengan jajaran menteri ekonomi?” kata Faisal dalam kajiannya.

Faisal menuturkan harga saham di hampir seluruh pasar modal dunia berguguran. Dow Jones Industrial Average disebutnya turun 588,4 poin atau minus 3,57 persen. Indeks harga saham di Eropa juga turun rata-rata sekitar 4 sampai 5,3 persen.

Sementara intervensi yang dilakukan Pemerintah China terbukti tak kuasa menahan laju kemerosotan indeks harga saham yang sempat minus 8,5 persen kemarin.

“China yang punya kemewahan dalam bentuk likuiditas yang melimpah saja tak mampu menjinakkan pasar saham, apalagi Indonesa yang modalnya paspasan. Lebih baik uangnya untuk menjalankan proyek masing-masing BUMN,” tegasnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER