Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said optimistis pengadaan 35 ribu megawatt (MW) listrik bakal tercapai pada 2019. Optimisme Sudirman bukan tanpa alasan, sebab dalam waktu dekat akan ditandatangani kontrak 10 ribu MW dengan swasta.
"Ini bukan soal yakin atau tidak yakin, tapi ini sebuah keharusan. Ini adalah tantangan bagi kita," kata Sudirman dalam diskusi bertajuk Energi Kita di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Ahad (30/8).
Menurut Sudirman, dari sisi kesiapan proyek maupun pendanaan sejauh ini belum menemui kendala berarti. Pasalnya, sebagian besar proyek pembangkit listrik yang akan dikembangkan kapasitasnya sudah beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini minimal 10 ribu MW akan terkontrak. IPP (
Independent Power Producer) akan menandatangani kerja sama jual beli power dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara)," kata Sudirman.
Beberapa pembangunan pembangkit listrik yang akan dilakukan dalam waktu dekat, lanjut Sudirman antara lain di Cirebon, di Tanjung Jati, dan di Cilacap.
Apabila ekspansi pembangkit listrik di ketiga wilayah itu jalan, Sudirman meyakini akan mendorong pembangunan mega proyek lainnya.
"Beberapa bulan ke depan akan ada groundbreaking, ada peresmian. Jadi akan terjadi suatu dinamika yang luar biasa ke depan. Di Cirebon akan dibangun 1.000 MW, Sumatera Selatan 2x650 MW juga sudah siap groundbreaking, di Cilacap juga sedang disiapkan," katanya.
Terkait pesimisme banyak pihak, Mantan Direktur Utama PT Pindad itu menilai lebih baik kritik dilakukan setelah proyek berjalan, bukan saat proyek baru akan dimulai.
"Toh apapun yang terjadi presiden tidak akan menurunkan target 35 ribu MW. Tapi ini tugas para menteri semuanya untuk mencari solusi agar target tercapai," ujar Sudirman.
Proyek WarisanSelain menggenjot proyek 35 ribu MW, Sudirman Said mengatakan pihaknya juga tengah menyelesaikan sisa proyek pembangunan listrik warisan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Setidaknya ada pryek berkapasitas 7 ribu MW yang menjadi "pekerjaan rumah" di era pemerintahan Joko Widodo.
"Insya Allah 4 ribuan MW akan selesai karena lebih dari 70 persen sisa proyek tingkat penyelesaiannya sudah di atas 80 persen," tuturnya.