Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut proposal proyek kereta cepat yang diajukan oleh China dan Jepang tidak memenuhi standar kelaikan keamanan.
Hal tersebut diungkapkan Jonan usai menghadiri rapat koordinasi pembahasan proyek kereta cepat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/9) malam.
Dalam rapat tersebut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat yang berlangsung selama tiga jam itu, pemerintah mendengarkan pemaparan langsung hasil evaluasi proyek oleh Boston Consulting Group (BCG), konsultan independen yang ditunjuk pemerintah untuk mengevaluasi proyek kereta cepat.
"Saya hanya memberi masukan, kita paling perhatian soal
safety (keamanan)," ujar Jonan.
Ditanya mengenai proposal negara mana yang lebih baik dalam hal keamanan, Jonan menyebut tidak ada yang unggul dari keduanya.
"TIdak ada," ujar Jonan singkat.
Jonan mengatakan, pihaknya memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang mega proyek ambisius itu.
"Kalau mengenai High Speed Train kita tidak bisa memilih karena hanya masalah desainnya lebih bagus siapa, tidak bisa begitu saja," kata Mantan Direktur Utama PT Kereta Api (Persero) itu.
Kendati demikian, Jonan menekankan pengumuman keputusan proyek kereta cepat akan disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Biar Presiden yang memutuskan," katanya.