Swasembada 2016, Mentan akan Impor 200 Ribu Sapi Bunting

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 17:46 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) mengajukan anggaran sebesar Rp 32,9 triliun untuk mendanai program swasembada tujuh komoditas pangan pada tahun depan.
Sejumlah penjual sapi menunggu pembeli di pasar penjualan hewan Desa Gampong Jalan, Aceh Timur, Aceh, Senin (8/6). (Antara Foto/Syifa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengajukan anggaran sebesar Rp 32,9 triliun untuk mendanai program swasembada tujuh komoditas pangan pada tahun depan. Salah satu strategi swasembada pangan yang akan menggunakan dana tersebut adalah impor 200 ribu ekor sapi bunting.

"Tahun 2016 kita usahan untuk swasembada, jadi kita di pertanian akan menggunakan anggaran di tujuh komoditas yang ada," kata Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (7/9).

Amran menyebutkan, tujuh komoditas pangan utama yang akan menjadi objek swasembada adalah padi, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging, dan gula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk swasembada daging, Mentan menargetkan produksi sapi atau kerbau sebanyak 0,59 juta ton. Selain itu,  Amran menyebutkan Kementan juga menargetkan produksi 0,46 juta ton potongan daging atau karkas pada tahun depan.

Untuk itu, Amran Sulaiman menegaskan, Kementan akan mengimpor sapi betina yang tengah mengandung sebanyak 200 ribu.

"Dengan mengimpor sapi yang tengah mengandung diharapkan bisa memenuhi kebutuhan daging dalam negeri untuk tahun depan," ujar Amran.

Berikut rincian target swasembada pangan 2016 yang direncanakan Kementerian Pertanian:

  • Produksi padi 75,13 juta ton
  • Produksi jagung 21,35 juta ton
  • Produksi kedelai 1,5 juta ton
  • Produksi daging sapi atau kerbau 0,59 juta ton,
  • Produksi karkas 0,46 juta ton potongan daging
  • Produksi gula 2,8 juta ton
  • Produksi bawang merah 1,17 juta ton
  • Produksi cabai besar 1,1 juta ton
  • Produksi cabe rawit 796 ribu ton


Untuk mencapai target-target tersebut, Menteri Amran mengatakan langkah-langkahyang akan dilakukan antara lain fokus pada perluasan areal tanam, penyuluhan petani, revitalisasi gudang penyimpanan hasil panen, perbaikan sistem irigasi, serta memberikan subisidi benih dan pupuk kepada petani.

Selain itu, Kementan juga akan mengevaluasi setiap regulasi yang bisa menghambat akselerasi faktor-faktor kunci produksi, seperti irigasi, dan pupuk.

"Segala macam akselerasi lah kita akan jalankan, selain‎ melihat supply chain rantai pasokannya," sebut Amran. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER