Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan stok sapi di Tanah Air saat ini sebanyak 198 ribu ekor, dengan rata-rata ketersediaan sapi di kandang penggemukkan sekitar 21 ribu ekor. Berdasarkan hasil tinjauan langsung Arman ke sentra-sentra penggemukkan sapi di wilayah Banten, terdapat sekitar 4 ribu ekor sapi siap potong di setiap lokasi penggemukkan.
"Artinya ada stok (sapi di pasar)," ujar Amran di Istana Presiden, Rabu (19/8).
Meskipun impor menjadi opsi terakhir stabilisasi pasar, tetapi Amran mengatakan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sepakat untuk meningkatkan kuota sapi impor. Hal ini diputuskan karena mempertimbangkan kecukupan pasokan serta tingkat kebutuhan daging di masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengimpor sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan orang. Insya Allah kami akan libatkan BUMN," jelas Amran.
Dia mengakui, akurasi data persediaan daging menjadi permasalahan selama ini karena data dengan kenyataan di lapangan kerap kali berbeda.
"Tapi sekarang stoknya 198 ekor sapi. Itu setiap bulan kita butuh 40 ribu," tuturnya.
Untuk memastikan hitungan Kementan Benar, Amran mengaku telah terjun ke lapangan untuk memastikannya. Hasilnya, persediaan dipastikan daging aman setelah 35 perusahaan penggemukkan sapi sepakat untuk menurunkkan harga jual daging sapi hidup dari sekitar Rp 46 ribu menjadi Rp 38 ribu per kilogram.
"Direkturnya sempat minta maaf. mengaku salah. Itu disampaikan dan terbuka. Termasuk PT Widodo di Jawa Barat," katanya.
Soal transportasi dan distribusi, Amran Sulaiman mengatakan sistemnya tidak berubah atau sama dengan biasanya.
(ags/gen)