Adhi Karya Tetapkan Harga Right Issue Rp 1.560 per Saham

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 12:41 WIB
Adhi Karya akan menggelar RUPS pada 22 September 2015 guna meminta persetujuan pelaksanaan right issue, demi mencari modal membangun LRT.
Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan (kiri) menjelaskan proyek Light Rail Transit (LRT) kepada Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Rabu (9/9). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk menetapkan harga saham baru untuk rencana right issue perseroan awal Oktober 2015 sebesar Rp 1.560 per saham.

"Kemarin (15/9), diputuskan di Rp 1.560 per lembar," kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan ketika ditemui di Jakarta, Rabu (16/9).

Harga itu, menurutnya telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan akan disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini di publish-nya kalau tidak salah karena kita lapor ke OJK-nya sekarang," katanya.

Selanjutnya, harga itu juga akan dimintakan persetujuannya di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan yang akan digelar pada 22 September 2015.

"Harga itu nanti akan disampaikan dalam RUPS. Dengan RUPS itu, ya sudah bisa jalan (penerbitan saham barunya)," tutur Kiswodarmawan.

Ia optimistis harga itu bisa menarik investor kendati saat ini kondisi perekonomian masih lesu. Pasalnya, saham perseroan berticker ADHI itu sudah banyak peminatnya.

"Sudah oversubscribed, standby buyer-nya banyak. Kemarin list-nya banyak," katanya.

Sebelumnya, Adhi Karya berencana menerbitkan saham baru untuk menambah modal sekitar Rp 2,75 triliun sebagai modal awal menggarap prasarana kereta ringan (light rail train/LRT) terintegrasi lintas Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Penambahan ekuitas itu berasal dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) 2015 senilai Rp 1,4 triliun dan publik senilai Rp 1,35 triliun. Adhi Karya menggandeng Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas sebagai joint lead underwriter transaksi right issue tersebut.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengestimasi total biaya yang dibutuhkan untuk proyek prasarana LRT adalah Rp 23,81 trilliun terdiri dari biaya pekerjaan umum (civil works) sebesar Rp 19,15 triliun dan biaya fasilitas operasi sebesar Rp 4,66 triliun.

“Saya dengar dari Kemenhub meng-exposed angka Rp 23 triliun tapi kalau dari Adhi Karya masih berhitung. Saya berharap jauh lebih rendah dari itu untuk semua tahap,” kata Kiswodarmawan, beberapa waktu lalu.

Pada perdagangan siang ini, sebanyak 15,24 juta saham Adhi Karya diperdagangkan pada harga Rp 2.110, naik 50 poin atau 2,43 persen dibandingkan harga saat penutupan perdagangan kemarin. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER