Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong mengaku prihatin pada tren perdagangan global dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun neraca perdagangan Agustus 2015 masih tercatat surplus US$ 433,8 juta, hal itu tidak membuatnya puas.
“Angka (neraca perdagangan) bulan ke bulan itu akan naik-turun atau akan mengalami volatilitas. Lebih penting mungkin kita harus liat trennya secara fundamental bukan angka sesaat. Kalau dari sisi tren, saya pribadi masih sangat prihatin dan hemat saya kita masih harus sangat waspada,” kata Thomas di kantornya, Jakarta, Rabu (16/9).
Ia menuturkan kekhawatirannya berdasarkan pada pertumbuhan perdagangan global yang di bawah pertumbuhan ekonomi dunia selama tiga tahun terakhir. Padahal apabila menilik data historis 30 tahun ke belakang, pertumbuhan perdagangan internasional selalu jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi, umpamanya, pertumbuhan ekonomi global itu empat persen pertumbuhan perdagangan global itu biasanya 8, 10, 12 persen. Nah, dalam tiga tahun terakhir ini terbalik. Dengan pertumbuhan ekonomi katakan 3 persen, pertumbuhan perdagangan global hanya 1-2 persen dan ini sudah tahun ketiga berturut-turut,” kata Thomas.
Kendati demikian, Thomas menilai capaian kinerja neraca perdagangan tanah air sepanjang tahun ini sebagai hal positif. Apalagi capaian itu diraih saat lesunya perekonomian global.
“Soal angka-angka perdagangan memang terlihat kenaikan baik ekspor maupun impor di Agustus dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Thomas.
Permudah EksporSelanjutnya, Kementerian Perdagangan akan terus mendorong kinerja perdagangan. Hal itu dilakukan dengan mengimplementasikan serangkaian kebijakan.
“Kondisi global masih berat dan menjadi tantangan tapi tentunya kami akan kerja keras dan tegas dalam mengimplementasi semua kebijakan untuk mendorong ekspor dan merasionalisasi impor,” ujarnya.
Sebagai informasi, neraca perdagangan bulan Agustus 2015 tercatat surplus sebesar US$ 433,8 juta sehingga akumulasi surplus periode Januari-Agustus 2015 mencapai US$ 6,2 miliar.
Surplus neraca perdagangan Januari-Agustus ditopang oleh surplus perdagangan nonmigas sebesar US$ 10,8 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan migas Januari-Agustus tercatat defisit US$ 4,6 miliar.
(gen)