Jakarta, CNN Indonesia -- Kinerja Perum Perumnas jauh dari harapan menyusul realisasi penjualan semester I 2015 yang baru Rp 536 miliar atau Rp 33,5 persen dari target Rp 1,6 triliun sepanjang tahun.
“Kami belum ada rencana revisi. Masih optimistis dengan target sebelumnya. Memang ada sedikit pelemahan di beberapa proyek, tapi masih ada juga proyek yang siap dijual,” ujar Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto di kantornya, Senin (27/7).
Ia menjelaskan, lesunya penjualan terutama terjadi untuk hunian apartemen. Pelemahan penjualan Perumnas disinyalir disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat atau bisa juga karena penundaan pembelian menjelang bulan puasa dan Lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Namun untuk proyek hunian bagi masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah masih bagus kok. Apalagi ada beberapa proyek yang siap jual, tetapi belum mendapatkan penetapan penjualan dari pemerintah, jadi kami masih yakin dengan target yang ada,” katanya.
Oleh karena itu dia optimistis target penjualan tahun ini tercapai mengingat masih ada sejumlah proyek yang siap dipasarkan. Salah satu proyek siap jual adalah rumah susun (rusun) di Kemayoran, Jakarta.
Namun, Himawan menyayangkan status rusun tersebut yang masih belum ditetapkan antara jual putus atau sebagai rumah susun sewa. Namun, sebelumnya pihak Pemprov DKI Jakarta menyatakan yang akan masuk ke rusun tersebut adalah penduduk yang dulu tinggal di kawasan kumuh Kebon Kosong.
“Kami tunggu dulu nanti hasil keputusan dari para stakeholders. Jika sudah diputuskan, maka bisa segera ditawarkan kepada masyarakat,” jelasnya.
Sebagai informasi, proyek rusun Bandar Kemayoran terdiri dari dua
tower dengan jumlah hunian sebanyak 576 unit. Rencananya, rusun tersebut digunakan untuk merelokasi sekitar 1.800 warga Kebon Kosong.
Direktur Perumnas Herry Irwanto menjelaskan nantinya penetapan status penjualan rusun Bandar Kemayoran tersebut dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Sebenarnya kalau bisa dijual umum, maka bisa terjual dengan cepat. Tapi kami selaku Perum masih menunggu keputusan para
stakeholder,” katanya.
Tambah Cadangan LahanLebih lanjut, Himawan menyatakan ekspansi Perumnas untuk penambahan cadangan lahan (
landbank) akan terus berlanjut. Ia menyatakan, pihaknya baru saja menambah lahan di Palembang dan Makassar dengan modal yang digelontorkan mencapak Rp 260 miliar.
“Tahun ini kami sudah menambah sekitar 200 hektare
landbank di Palembang dan Makassar. Masing-masing sekitar 100 hektare,” jelasnya.
Herry Irwanto menjelaskan, pada tahun ini pihaknya menargetkan penamabahan cadangan lahan hingga 366 hektare dari total landbank saat ini 2.100 hektare yang tersebar di berbagai daerah.
“Untuk yang kemarin di Palembang 100 hektare, nilai akuisisinya sekitar Rp 100 miliar. Sementara yang di Makassar nilainya di kisaran Rp 160 miliar,” tuturnya.
(ags/gen)