Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana meningkatkan status Bandara Trunojoyo di Sumenep, Madura menjadi bandara komersial.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep menyatakan siap menyediakan lahan untuk perpanjangan dan pelebaran landasan serta perluasan terminal agar Trunojoyo dapat didarati oleh pesawat yang lebih besar, sementara Kementerian Perhubungan meningkatkan kapasitas landasan pacunya.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pemerintah pusat akan menyiapkan anggaran yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengembangkan bandara yang berada di Timur Pulau Madura ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perpanjangan landasan dan perluasan terminal belum bisa dilakukan saat ini karena terkendala lahan yang belum seluruhnya di bebaskan.
"Kalau lahannya sudah beres, pemerintah akan kucurkan dananya untuk pengembangan bandara," kata Jonan dikutip dari laman Kemenhub, Jumat (25/9).
Saat ini Trunojoyo memiliki luas 32,4 hektare dari kebutuhan sekitar 119 hektare untuk dapat masuk kriteria bandara komersial. Sementara panjang landasan saat ini tercatat hanya 1.130 meter dengan lebar 23 meter.
“Rencananya landasan akan diperpanjang menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Kalau pesawat yang masuk lebih besar, harga tiketnya akan lebih murah dan yang naik makin banyak,” ujar Jonan.
Bupati Sumenep A. Busyro K. menyatakan kesanggupannya untuk segera membebaskan lahan guna perpanjangan landasan dan pembangunan terminal. Tahun ini, Pemda Kabupaten Sumenep baru membebaskan lahan seluas 5,4 hektare. Busyro mengaku akan berupaya membebaskan tanah lebih banyak sesuai dengan kebutuhan pada tahun ini.
“Sehingga pembangunan konstruksi untuk perpanjangan landasan dan pembangunan terminal dapat dimulai 2016 mendatang,” ujarnya.
Trunojoyo dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep pada 1978. Sekitar 30 tahun kemudian atau pada 2008 bandara ini diserahkan ke Kementerian Perhubungan untuk dikelola lebih lanjut dan mulai dibangun dan dikembangkan pada 2009 dengan dana yang bersumber dari APBN dan APBD Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Saat ini bandara berstatus perintis tersebut dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kemenhub. Bandara ini diterbangi oleh pesawat perintis dari maskapai penerbangan Susi Air. Dengan pesawat jenis karavan yang menerbangi Surabaya-Sumenep pada Kamis dan Jum'at. Aktivitas lainnya adalah digunakan oleh Merpati Pilot School dan penerbangan tidak berjadwal.
(gen)