Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan investor asing masih tertarik untuk membiayai proyek pelabuhan pengganti Cilamaya. Pasalnya, pelabuhan baru ini dinilai bisa mengurangi beban logistik dari Pelabuhan Tanjung Priok dan dekat dengan area industri yang ada di Cikarang, Jawa Barat.
“Sudah ada investor yang tertarik. Ada banyak tinggal pilih, mau Korea, Jepang tapi yang paling hot itu Belanda dan dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit di Kompleks Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Selasa (29/9).
Bobby mengungkapkan investor asing yang tertarik baru datang dan bertanya mengenai kelanjutan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Investor bukan hanya melirik, tetapi sudah datang dan bertanya. Tetapi kami belum bisa bicara apapun karena masih studi kelayakan,” kata Bobby.
Pemerintah menurutnya ingin mencari lokasi paling aman untuk investasi jangka panjang ini. Belajar dari batalnya proyek pelabuhan Cilamaya, salah satu kriteria dari lokasi baru adalah bebas dari aktivitas offshore minyak dan gas.
“Harus dihindari proyek minyak
offshore juga supaya jangan ada konflik,” ujar Bobby.
Tender Tahun DepanSetelah uji kelayakan selesai tahun depan, Bobby memastikan pemerintah akan langsung menawarkannya kepada investor untuk membiayai proyek tersebut.
“Pasti tahun depan (ditawarkan ke investor). Di schedule-nya begitu, untuk bisa selesai tahun 2021 kalau nggak
molor-molor lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Kemenhub Antonius Tonny Budiono menyatakan lokasi alternatif yang dinilai paling potensial untuk menggantikan Cilamaya adalah Pelabuhan Patimban di Kota Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Kendati demikian, pemerintah juga masih mempertimbangkan kelayakan beberapa lokasi lain.
“Lokasinya di Pamanukan, nama pelabuhannya Patimban. Saat ini sudah ada (pelabuhan) existing, milik kita (Kemenhub). Nah (pelabuhan) itu nanti kita kembangkan,” kata Tonny ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Rabu (23/9).
(gen)