BKPM Mengaku Sudah Bantu Ciptakan 9.280 Lapangan Kerja

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 18:23 WIB
Sebanyak 11 dari 100 proyek prioritas BKPM tahun ini sudah selesai dengan total nilai investasi US$ 3,04 miliar dan mampu menyerap 9.280 pekerja.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan sebanyak 11 dari 100 proyek prioritas BKPM tahun ini sudah selesai dengan total nilai investasi US$ 3,04 miliar dan mampu menyerap 9.280 pekerja. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan bahwa 11 dari 100 proyek investasi prioritas pada tahun ini telah berhasil terealisasi. Jumlah tersebut meningkat lima kali lipat dibandingkan pada Juni lalu yang hanya berhasil merealisasikan dua proyek.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan bahwa realisasi investasi ini sudah mampu menyerap 9.280 tenaga kerja langsung. Ia berharap, realisasi sisa proyek-proyek prioritas ini bisa cepat rampung hingga akhir tahun agar bisa menciptakan lebih banyak tenaga kerja.

"Beberapa proyek sudah selesai. Sudah ada penyerapan tenaga kerja, sudah ada ekspor, ke daerah sudah bayar pajak. Efeknya sudah mulai terasa. Kami harapkan bisa fasilitasi percepatan penyelesaian realisasi proyek-proyek ini karena bisa menambah penyerapa tenaga kerja," kata Azhar di kantornya, Kamis (1/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merinci bahwa 11 proyek tersebut terdiri dari smelter nikel di Sulawesi Tenggara dengan investasi US$ 635 juta, industri komponen otomotif di Jawa Tengah senilai US$ 70,52 juta, industri pengolahan susu di Jawa Barat sebesar US$ 29,6 juta, industri semen US$ 329,65 juta, dan industri ban US$ 126,5 juta.

Total US$ 3,04 Miliar

Selain itu, BKPM juga mencatat adanya realisasi investasi industri semen di Banten US$ 854,73 juta, beberapa investasi di Jawa Timur seperti industri kertas tisu US$ 35,18 juta, industri farmasi US$ 13,3 juta, dan perkebunan tebu dan pabrik gula US$ 552 juta serta penanaman modal di Bali seperti Perhotelan US$ 14,4 juta dan pembangkit listrik sebesar US$ 385,36 juta. Total nilai seluruh investasi tersebut adalah US$ 3,04 miliar.

"Investasi-investasi tersebut sejauh ini diharapkan bisa menghasilkan ekspor sebesar US$ 513 juta. Namun yang utamanya, investasi itu bisa menyerap tenaga kerja hingga 9 ribu orang. Kalau 100 proyek ini selesai, bisa dibayangkan berapa jumlah tenaga kerja yang bisa terserap," kata Azhar.

Sebagai informasi, sejak semester I tahun ini BKPM fokus kepada 100 proyek prioritas yang realisasinya diharapkan bisa cepat mengingat proyek-proyek itu memiliki nilai ekspor yang tinggi dan juga penyerapan tenaga kerja yang banyak. Proyek-proyek itu sendiri memiliki total nilai investasi sebesar US$ 219,67 miliar yang terdiri dari sektor industri (64 proyek), pembangkit tenaga listrik (14 proyek), perkebunan (6 proyek), jasa pertambangan (1 proyek), transportasi (3 proyek), pariwisata (11 proyek), dan peternakan (1 proyek).

Dari investasi tersebut, diharapkan bisa tercipta 73.459 tenaga kerja dan potensi ekspor sebesar US$ 3,29 miliar per tahunnya. Dengan kata lain, serapan tenaga kerja sejauh ini baru 12,63 persen dari total serapan tenaga kerja dari target 100 proyek itu.

Sepanjang semester pertama tahun ini, BKPM sendiri mencatat adanya 696.147 tenaga kerja terserap dari realisasi investasi sebesar Rp 259,7 triliun atau 49,9 persen dari target realisasi tahun ini. Serapan tenaga kerja itu terdiri dari hasil penanamn modal dalam negeri (PMDN) sebanyak 261.210 tenaga kerja dan 434.937 tenaga kerja dari hasil realisasi penanaman modal asing (PMA). (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER