Pemerintah Kembali Incar Pembiayaan Rp2 T dari Lelang 3 Sukuk

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Okt 2015 12:38 WIB
Sukuk negara yang akan dilelang adalah sukuk berbasis proyek seri PBS006 dan PBS009, serta obligasi syariah jangka pendek SPN-S 07042016.
Ilustrasi Kementerian Keuangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah kembali membidik pembiayaan sebesar Rp 2 triliun melalui lelang tiga seri obligasi syariah negara  yang akan digelar pada 6 oktober 2015.

Seri-seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang akan dilelang adalah sukuk berbasis proyek seri PBS006 dan PBS009, serta obligasi syariah jangka pendek SPN-S 07042016.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan merinci sukuk seri SPN-S 07042016 akan mendapatkan imbalan berupa diskonto, dengan tanggal jatuh tempo 7 April 2016. Adapun alokasi pembelian non-kompetitif untuk seri ini dianggarkan 20 persen dari target indikatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, sukuk seri PBS006 dan PBS009 masing-masing memiliki tenor lima tahun dan tiga tahun, dengan imbal hasil ditawarkan 8,25 persen dan 7,75 persen.

"Target indikatif (dari keseluruhan seri sukuk yang akan dilelang) Rp 2 triliun," tulis DJPPR dalam sits resminya seperti dikutip Jumat 92/10).

Lebih lanjut dijelaskan DJPPR, SBSN seri SPN-S 07042016 akan diterbitkan menggunakan akad Ijarah Sale and Lease Back. Sedangkan seri PBS006 dan PBS009 akan menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased.

Lelang SBSN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).

"Pada prinsipnya, semua pihak, investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang, namun dalam pelaksanaannya penyampaian bids harus melalui Peserta Lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan," jelas DJPPR.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER