2016, Pemerintah Incar Utang Rp326 T dari Lelang Obligasi

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2015 21:01 WIB
Pemerintah mengusulkan defisit fiskal sebesar 2,1 persen dari PDB atau Rp272,2 triliun di RAPBN 2016.
Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. (Antara Foto/Vitalis Yogi Thrisna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan melelang obligasi negara senilai Rp326,2 triliun pada tahun depan guna menutup defisit fiskal yang direncanakan sebesar 2,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan, pemerintah mengusulkan defisit fiskal sebesar 2,1 persen dari PDB dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Selisih kurang penerimaan dan belanja negara tersebut setara dengan Rp 272,2 triliun.

Untuk menutup defisit tersebut sekaligus membayar sebagian utang lama, Menkeu menuturkan, pemerintah akan menarik utang baru sebesar Rp329,9 triliun serta mengupayakan pembiayaan non utang sebesar Rp57,7 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu bentuk penarikan utang yang akan diupayakan adalah dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN) atau obligasi, baik yang konvensional maupun syariah.

"Nanti juga akan diterbitkan Surat Berharga Negara (SBN) netto Rp 326,2 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp13.900 per dolar AS," kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/10).

‎Selain itu, lanjut Bambang, pemerintah juga akan menarik pinjaman luar negeri sebesar Rp75,1 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp3,2 triliun. Pinjaman asing yang akan ditarik nantinya, lanjut Menkeu, merupakan kombinasi dari pinjaman program sebesar Rp 36,8 triliun dan pinjaman proyek sebesar Rp 38,2 triliun.

"Artinya untuk 2016 pemerintah masih mengandalkan sumber pembiayaan utang untuk belanja negara," kata Bambang. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER