IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Global, China dan Asean 5

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 14:06 WIB
IMF memangkas proyeksi pertumbuhan Asean 5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam) menjadi 4,6 persen pada 2015 dan 4,9 persen pada 2016.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberikan sambutan saat konferensi internasional bertajuk Future of Asia's Finance: Financing For Development 2015 di Jakarta, Rabu, 2 Sepetember 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk yang kedua kalinya pada tahun ini. IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini hanya akan tumbuh 3,1 persen dan menjadi 3,6 persen pada tahun depan.

Apabila terbukti, maka pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 3,4 persen.

Sebelumnya, IMF melalui World Economic Outlook Update Juli 2015 memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,3 persen pada 2015. Proyeksi tersebut lebih rendah dari proyeksi 3,5 persen yang dirilis pada April 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk proyeksi tahun depan, pada juli lalu IMF meyakini ekonomi global akan tumbuh 3,8 persen atau lebih tinggi dari proyeksi  terbarunya.

Maurice Obstfeld, Kanselir Ekonomi yang juga Direktur Departemen Penelitian IMF mengatakan, ramalan ini mencerminkan perkembangan ekonomi dunia yang tengah berada di persimpangan tiga kekuatan besar.

Pertama, transformasi ekonomi China dari yang tadinya berbasis ekspor dan manufaktur kini beralih fokus lebih besar pada konsumsi dan jasa. Kedua, penurunan harga komoditas. Ketiga atau yang terakhir adalah rencana kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS), yang dinilai Obstefeld bisa berdampak secara global dan menambah ketidakpastian ekonomi dunia.

"Enam tahun setelah ekonomi dunia keluar dari resesi pascaperang yang paling luas dan paling dalam, berkah dari ekspansi dan singkronisasi ekonomi global tetap sulit dipahami," kata Obstfeld dikutip dari situs resmi IMF, Rabu (7/10).

"Selain itu, risiko penurunan ekonomi dunia tampak lebih jelas daripada yang mereka lakukan hanya beberapa bulan yang lalu, "lanjut Obstfeld.

Berdasarkan negara, IMF meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada tahun ini menjadi 2,6 persen dari ramalan sebelumnya 2,5 persen pada Juli. Namun, untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tahun depan, IMF memangkas dari 3 persen menjadi 2,8 persen.

Perlambatan ekonomi pada tahun depan juga diperkirakan IMF akan terjadi di Benua Biru. Untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini IMF tidak melakukan revisi, tetapi untuk 2016 proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa dipangkas dari 1,7 persen menjadi 1,6 persen

Perlambatan Asia

Untuk kawasan Asia, perlambatan ekonomi China diyakini IMF akan berlanjut pada tahun depan.Apabila pada tahun lalu pertumbuhan ekonomi China sebesar 7,3 persen, maka pada 2015 dan 2016 diprediksi IMF hanya akan tumbuh 6,8 persen dan 6,3 persen.

Koreksi pertumbuhan juga dilakukan IMF untuk perekonomian India menjadi 7,3 persen pad atahun ini dan 7,5 persen pada tahun depan. Awalnya, IMF memprediksi ekonomi India kana tumbuh 7,5 persen pada tahun ini dan 7,5 persen pad atahun depan.

Untuk Asean 5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam), pada Juli lalu IMF meramalkan perekonomian kawasan akan tumbuh sebesar 4,7 persen pada tahun ini dan menjadi 5,1 persen pada tahun depan. Namun dalam rilis terbarunya, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asean 5 menjadi 4,6 persen pada 2015 dan menjadi 4,9 persen pada 2016.

(ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER