Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Badan Koodinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku memperoleh minat investasi dari pemodal Italia, khususnya untuk sektor infrastruktur. Selain itu, beberapa investor negeri Pizza tersebut juga bakal masuk ke sektor pembiayaan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan Italia masuk menjadi salah satu negara yang berminat untuk menanamkan modalnya di sektor infrastruktur dalam skema kerjasama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership – PPP).
“Proyek-proyek yang diminati antara lain yang berkaitan dengan infrastruktur baik jalanan, listrik, pelabuhan dan pengolahan air,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Franky, untuk tahun 2015 ada 15 proyek infrastruktur PPP yang siap ditawarkan dan membutuhkan keterlibatan investor dalam konstruksinya.
“Proyek-proyek ini yang akan ditawarkan kepada 20-30 perusahaan Italia yang akan mengunjungi Indonesia. Rencana kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan promosi investasi yang dilakukan oleh BKPM bulan September lalu,” jelasnya.
Franky menjelaskan, pada saat itu pemodal Italia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap peluang-peluang investasi yang ditawarkan. Adapun, ia menilai kunjungan ini menunjukkan keseriusan investor untuk menindaklanjuti pertemuan tersebut.
“Dan mereka saat ini telah secara spesifik minta detail informasi mengenai proyek PPP,” ungkap Franky.
Dubes Italia untuk Indonesia Federico Filia menambahkan bahwa minat investasi dalam proyek-proyek PPP terutama terhadap proyek-proyek PPP yang dapat dikerjasamakan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia.
“Dalam rombongan perusahaan tersebut, juga akan ada 3 perusahaan perbankan yang akan mendukung dari sisi pembiayaan,” ungkapnya.
BKPM merinci, realisasi investasi Italia untuk semester I 2015 berada diperingkat 29 dengan nilai investasi mencapai US$ 6,1 juta dengan jumlah proyek mencapai 41 proyek. Sedangkan untuk minat, dari data semester I 2015, tercatat persetujuan investasi untuk 30 proyek dengan nilai investasi mencapai US$ 60,3 juta dengan rencana penyerapan tenaga kerja mencapai 874 orang.
Lebih lanjut, dalam kegiatan pemasaran investasi di Milan pada September yang lalu, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari Italia senilai US$ 789,5 Juta. Minat tersebut tersebut berasal dari berbagai sektor di antaranya telekomunikasi US$ 4,5 juta, kelistrikan US$ 380 juta, industri turbin untuk pembangkit listrik sebesar US$ 25 Juta, industri otobus US$ 90 Juta, sektor perkapalan US$ 10 Juta, dan konstruksi senilai US$ 280 Juta.
(gir/gir)