Tunggu Data Ekonomi, IHSG Diprediksi Melemah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 06:43 WIB
Prediksi pelemahan menyusul maraknya aksi jual, sedangkan investor masih menanti adanya rilis data neraca perdagangan dan keputusan BI rate.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami pelemahan menyusul maraknya aksi jual, sedangkan investor masih menanti adanya rilis data neraca perdagangan dan keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan Kamis (15/10) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.450-4.463 dan resisten 4.525-4.684. Laju IHSG gagal bertahan di target support 4572-4584 dan belum memapu mendekati target resisten 4.645-4.660.

“Mulai adanya aksi jual dari pelaku pasar seiring dengan munculnya sentimen negatif memberikan potensi pelemahan lanjutan bagi IHSG. Apalagi IHSG juga masih menyisakan utang gap di level 4.346-4.381 yang masih menjadi halangan sehingga masih rawan aksi profit taking kembali,” ujarnya dalam ulasan, dikutip Kamis (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meyatakan investor sebaiknya mencermati rilis neraca perdagangan dalam negeri yang akan dibarengi dengan rilis BI rate, lending & depocit facility rate, serta loan growth.

“Sejauh ini kami melihat masih adanya peluang terciptanya kembali surplus di bulan September 2015. Berdasarkan historisnya, laju ekspor dan impor di bulan September mengalami kenaikan secara bulanan,” jelasnya.

Nilai ekspor, lanjut Reza, kemungkinan masih akan ditopang oleh komoditas non migas dan begitupun dengan nilai impornya. Masih adanya permintaan akan produk-produk komponen kendaraan dan komoditas perhiasan yang dibarengi dengan masih tingginya indeks dolar AS sepanjang September kemungkinan membantu naiknya nilai ekspor. Sementara nilai impor masih ditopang oleh nilai pembelian mesin-mesin dan peralatan.

“Untuk BI rate kami masih memperkirakan akan bertahan di level 7,5 persen seiring pandangan BI masih adanya faktor risiko yang masih akan dihadapi BI ke depannya. Untuk itu, tetap cermati sentimen yang ada,” ujarnya.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pergerakan memantul resistance bearish trend dengan break out support dan menguji level support MA50.

“Indikator stochastic telah memberikan signal bearish terlebih dahulu dengan pola dead-cross kemarin dengan konfirmasi momentum RSI yang menukik dari area jenuh beli. Sehingga diprediksikan IHSG masih berpeluang terkoreksi dengan range pergerakan 4.420-4.515,” jelasnya.
(gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER