Bidik Saham Freeport, Menteri BUMN Kirim Surat Minggu Ini

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2015 18:24 WIB
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menganggarkan US$400 juta di kasnya dan siap mencari dana tambahan untuk membeli saham Freeport.
Menteri BUMN Rini Soemarno. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pada pekan ini akan mengirimkan surat kepada PT Freeport Indonesia guna mempertegas komitmen nasional mengambil jatah divestasi 10,64 saham.

“Karena kami sudah memegang 9,36 persen (saham Freeport), kami usulkan supaya kami bisa mengambil sisa divestasinya sehingga BUMN memiliki 20 persen,” kata Rini kala ditemui di acara pembukaan Trade Expo Indonesia 2015, Jakarta, Rabu (21/10).

Rini mengungkapkan ada dua perusahaan pelat merah yang kemungkinan besar akan mengambil alih sahan Freeport yaitu PT Aneka Tambang Tbk dan PT PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan alasan ditunjuknya Antam mewakili nasional dalam proses divestasi saham Freeport tahap kedua ini karena perusahaan pelat merah ini cukup lama berkecimpung di dunia pertambangan.

“Inalum juga sekarang sudah berkecimpung di bidang aluminium untuk peleburannya sehingga ke depan kita harapkan juga bisa memanfaatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Freeport," ujarnya.

Terkait nilai divestasi, Rini belum bisa menyebutkan nominalnya karena Freeport belum menyodorkan harga saham itu kepada pemerintah.

“Mereka (Freeport) belum memberitahukan nilainya berapa. Jadi kami baru menyatakan minat saja,” kata Rini.

Ditemui terpisah, Direktur Keuangan Inalum Oggy Kosasih mengutarakan minat perusahaannya untuk membeli sebagian dari 10,64 persen saham divestasi yang akan ditawarkan PT Freeport Indonesia kepada pemerintah Indonesia. Bahkan ia menyatakan, Inalum siap untuk mencari tambahan dana jika kas perusahaan sebesar US$400 juta tidak mencukupi.

"Jumlah dana yang akan kami siapkan itu masih dikaji oleh konsultan dengan melihat kemampuan kas internal kami. Saat ini, jumlah kas kami sebesar US$400 juta, dan itu akan kami jadikan basis untuk melihat berapa jumlah uang yang bisa kami pinjam," ujar Oggy. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER