Pertamina Siap Tebus Saham ConocoPhillips di Blok B Natuna

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 16:52 WIB
Kajian untuk membeli PI blok B dilakukan menyusul keputusan manajemen ConocoPhillips yang akan melego hak partisipasinya dalam waktu dekat.
Kajian untuk membeli PI blok B dilakukan menyusul keputusan manajemen ConocoPhillips yang akan melego hak partisipasinya dalam waktu dekat. (Dok. Conocophillips)
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Pertamina tengah mengkaji rencana pembelian hak partisipasi (partipating interest/PI) ConocoPhillips dan Chevron Pacific Indonesia di wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) Blok B Laut Natuna Selatan, di Kepulauan Riau.

Meidawati, Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation (USPOE) Pertamina mengungkapkan kajian untuk membeli PI blok B dilakukan menyusul keputusan manajemen ConocoPhillips dan Chevron yang akan melego hak partisipasinya dalam waktu dekat.

"Minat memang ada tapi kami sedang evaluasi," ujar Meidawati di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Senin (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan, untuk memuluskan rencana pembelian PI tersebut Pertamina telah menugaskan satu tim untuk mengkaji segala faktor bisnis. Sayangnya, Meidawati enggan membeberkan secara rinci tahapan pembelian tersebut.

“Kami tahu kandungan CO2-nya (di Blok B) sangat tinggi. Tapi kalau soal penawaran, nanti saya akan beri tahu," cetusnya.

Dari informasi yang dikumpulkan, saat ini komposisi PI Blok B dimiliki oleh ConocPhillips sebesar 40 persen, Chevron sebanyak 25 persen berikut Inpex 35 persen.

Wilayah kerja migas yang sudah dikembangkan sejak 1979 itu memiliki jumlah produksi minyak sebanyak 30 ribu barel per hari (bph) dan gas bumi mencapai 300 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Incar Blok Kasuri

Di tengah rencana pembelian PI ConocoPhillips dan Chevron, Pertamina menurut Meidawati juga berminat membeli working interest (WI) blok migas Kasuri yang sepenuhnya dimiliki perusahaan asal Malaysia, Genting Oil Kasuri Pte. Ltd.

Saat ini, blok yang terletak di Papua Barat tersebut diketahui masih dalam tahap eksplorasi dan diprediksi memiliki cadangan gas bumi sebesar 2,2 triliun kaki kubik (TCF)

"Pertamina pasti berminat dengan blok yang dibutuhkan. Tapi kembali lagi kita harus mengkaji dari berbagi segi. Dari risikonya, dari return yang kita dapat. Ya ini karena kita tidak bisa mengadalkan yang existing saja," kata Meidawati. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER