IHSG Diprediksi Menguat Kendati Bergerak Variatif

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 06:24 WIB
Dalam perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 9 poin (0,22 persen) ke level 4.464 setelah terkoreksi hampir sepanjang hari.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan kendati bakal dibayangi pergerakan fluktuatif akibat sentimen yang bervariasi sementara investor asing masih melakukan aksi jual di perdagangan terakhir.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan Selasa (3/11) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.410-4.425 dan resisten 4.485-4.501. Ia menilai laju IHSG bergerak di area target support 4.420-4.445 dan mampu berada di target resisten 4.465-4.501.
Ia menyatakan meski IHSG masih menyimpan utang gap di level 4.346-4.381, namun IHSG mencoba bertahan dari pelemahannya untuk tidak menuju ke level tersebut. Reza menyatakan adanya aksi beli tipis dapat menahan potensi pelemahan tersebut.

“Meski masih terdapat potensi pelemahan, namun diharapkan kenaikan yang terjadi bukan kamuflase untuk kembali berbalik turun. Tetap cermati sentimen yang ada,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perdagangan sebelumnya, Reza menilai indeks sempat masih terimbas pelemahan di akhir pekan dan maraknya aksi jual di awal perdagangan, laju IHSG akhirnya dapat kembali merasakan di zona hijau seiring berbaliknya aksi beli pelaku pasar jelang akhir sesi.

“Secara intraday perdagangan, di awal sesi mengalami pelemahan lalu bergerak sideways hingga pertengahan sesi kedua. Setelah itu, pada pre closing dan sesudahnya laju IHSG cenderung menguat. Meski demikian, penguatan yang terjadi masih terbatas,” jelasnya.

Reza menilai masih melemahnya laju rupiah dan adanya nett sell asing masih memberatkan laju IHSG di awal pekan ini. Apalagi, lanjutnya, laju bursa saham regional cenderung mengalami tekanan setelah merespon rilis data-data ekonomi Tiongkok dan beberapa kawasan Asia, terutama data-data manufakturnya yang cenderung masih melambat.

“Tidak hanya itu, rilis deflasi dari BPS pun sempat direspon negatif yang menandakan adanya penurunan daya beli di dalam negeri,” jelasnya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih bergerak konsolidatif dan bertahan di atas support 4.416. Ia menilai rentang penurunan cenderung mulai terbatas, dan mulai terlihat potensi naik, dan target resistance terdekat berada pada level 4.545.

“Rilis data ekonomi akan turut memberikan sentimen positif dan mendongkrak proses kenaikan dari IHSG, hari ini IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan,” jelasnya.

Sebelumnya IHSG ditutup menguat setelah terkoreksi hampir sepanjang hari. Indeks naik sebesar 9 poin (0,22 persen) ke level 4.464 setelah bergerak di antara 4.422-4.470. Sebanyak 111 saham naik, 162 saham turun, 70 saham tidak bergerak, dan 221 saham tidak ditransaksikan. 

Dalam perdagangan tersebut, investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,51 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 3,76 triliun dan transaksi negosiasi Rp 747,76 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 189,54 miliar. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER