Pemerintah Raup US$ 5 Juta dari Penandatanganan PSC Kampar

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2015 09:49 WIB
Penandatanganan ini menandai akan dilakukannya alih kelola wilayah Kampar dari PT Medco E&P Indonesia kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar.
Pekerja beraktivitas di anjungan lepas pantai Mike-Mike, milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Perairan Jawa Barat, Jumat 18 Juli 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah secara resmi mempercayakan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar untuk mengelola Wilayah Kerja Kampar yang terletak di Provinsi Riau.

Hal ini diketahui dengan ditandatanganinya Kontrak Kerja Sama Bagi Hasil atau production sharing contract (PSC) atas Wilayah Kerja Kampar yang dilakukan di Bali, Senin (2/11).

"Penandatanganan ini menandai akan dilakukannya alih kelola wilayah Kampar dari PT Medco E&P Indonesia sebagai pengelola sementara kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar," kata Plt. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Hufron Asrofi dalam keterangan resmi yang dikutip, Selasa (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan isi kontrak tersebut, Hufron bilang dalam tiga tahun pertama manajemen PHE Kampar akan melaksanakan Komitmen Pasti meliputi: Studi Geologi, Geofisika, Reservoir, dan Produksi; Pengeboran 5 Sumur Sisipan atau infill drilling; Serta Pengeboran 1 Sumur Eksplorasi dengan total investasi mencapai US$ 13,5 juta.

Ia menambahkan, dari penandatanganan PSC Kampar, negara akan memperoleh penerimaan melalui bonus tandatangan atau Signature Bonus.

"Signature bonus mencapai US$ 5 juta," tambah Hufron.

Seperti diketahui, Wilayah Kerja Kampar merupakan blok Migas yang terletak di Provinsi Riau dengan luas area sebesar 469,22 km2.

Dari catatan Kementerian ESDM, total cadangan minyak terbukti atau Original Oil in Place (OOIP) dari 12 lapangan di Blok Kampar mencapai 200,3 juta barel tank (MMSTB) dengan rata-rata produksi saat ini mencapai 1.380 barel per hari (BPH).

Jika merunut sejarahnya, Blok Kampar pertama kali dioperasikan oleh PT Stanvac Indonesia sejak 1993 sampai diambilalih oleh PT Medco E&P Indonesia di medio 1995 hingga berakhirnya kontrak di tahun 2013.

Adapun selama periode 2013 hingga 2015 Pemerintah memberikan penugasan kepada PT Medco E&P untuk mengoperasikan sementara Wilayah tersebut. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER