Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 231 miliar hingga kuartal III 2015. Angka tersebut naik 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 192 miliar.
"Jika dibandingkan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) 2015, laba bersih mencapai 129 persen dari target Rp 179 miliar," tutur Direktur Utama Peruri Prasetio dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/11).
Apabila dilihat dari sisi laba usaha, peningkatannya pada periode Januari-September 2015 mencapai 42 persen menjadi Rp 373 miliar dari Rp 262 miliar pasa periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dibandingkan RKAP 2015, laba usaha mencapai 135 persen dari target Rp 277 miliar," ujarnya.
Prasetio mengungkapkan capaian laba tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan usaha sebesar 26 persen dari Rp 1,72 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2014 menjadi Rp 2,17 pada periode yang sama tahun ini. Penyebabnya, lanjut Prasetio, adalah naiknya pesanan produk uang dari Bank Indonesia (BI) yang didukung oleh peningkatan kapasitas produksi.
Secara keseluruhan, produk uang Rupiah berkontribusi terbesar terhadap keseluruhan pendapatan usaha dengan kontribusi sebesar 74 persen atau naik 5 persen dibandingkan Triwulan III 2014.
Apabila dirinci, pendapatan usaha hingga kuartal III 2015 berasal dari beberapa faktor. Pertama, produksi uang kertas Rupiah yang mencapai 6,9 miliar bilyet dari target prognosa 9,3 miliar bilyet hingga akhir tahun ini. Pencapaian tersebut naik 27 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kedua, produksi uang logam Rupiah sebesar 1,2 miliar bilyet dari target 1,5 miliar bilyet hingga akhir tahun atau turun 21 persen jika dibandingkan kuartal III 2014.
Ketiga, produksi materai sebanyak 454 juta keping dari target 738 juta keping hingga akhir tahun, turun delapan persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Keempat, produksi pita cukai yang mencapai 139 juta lembar, naik 3 persen dibandingkan tahun lalu.
Kelima, produksi paspor dan buku sebesar 1,8 juta buku dari target 5,17 juta buku hingga akhir tahun atau turun 52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, 2,74 juta buku.
Keenam, produksi sertifikat tanah yang mencapai 3,54 juta set atau sama dengan pencapaian tahun lalu. Adapun target produksi sertifikat tanah hingga akhir tahun menjadi 5,4 juta set.
Sementara beban usaha hingga kuartal III 2015 tercatat naik 34,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 175,08 miliar.
Adapun total aset perusahaan hingga kuartal III mencapai Rp 3,58 triliun atau naik 18 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 3,04 triliun. Angka itu baru mencapai 86 persen dari target RKAP 2015 sebesar Rp 4,19 triliun.