Mendag Sebut Ekonomi Kuartal III Mengarah ke Stabilisasi

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 14:36 WIB
Pada satu kuartal terakhir tahun ini pemerintah akan terus meningkatkan daya saing industri dalam negeri sehingga bisa memperbaiki kinerja ekspor.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong saat mengunjungi Pameran Pangan Nusantara dan Pameran Produk Dalam Negeri (PPN-PPDN) 2015 di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (5/11). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menilai realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,73 persen pada kuartal III 2015 sebagai hal positif. Awalnya Thomas memprediksi perlambatan akan terus terjadi sampai akhir tahun, namun realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III disebutnya mengarah pada stabilisasi.

“Terus terang itu berita yang lumayan positif kalau saya pribadi dari beberapa bulan yang lalu selalu agak konservatif,” tutur Thomas usai menghadiri pembukaan Pameran Pangan Nusantara dan Pameran Produk Dalam Negeri (PPN-PPDN) 2015 di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (5/11).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III meningkat jika dibandingkan dengan kuartal II yang hanya sebesar 4,67 persen. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III melambat apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang sebesar 5,01 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas melanjutkan, di satu kuartal terakhir tahun ini pemerintah akan terus meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Dengan harapan kinerja ekspor Indonesia akan mulai stabil dan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi.

“Karena beberapa tahun ini baik ekspor maupun impor kontraksi terus. Jadi target pertama dalam periode kontraksi itu adalah stabilitas dulu,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Thomas, ekspor Indonesia tahun ini diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 14 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara impor akan mengalami penurunan sebesar 17 persen dibandingkan tahun lalu.

“Jadi kalau umpamanya tahun depan itu bisa flat, artinya tidak terlalu naik atau tidak terlalu turun, itu sudah suatu perkembangan yang menggembirakan dan dari itu baru kita bangun lagi pertumbuhan (ekonomi),” ujarnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER