BEI Siapkan Rp 20 M untuk Akuisisi Radio Khusus Pasar Modal

CNN Indonesia
Minggu, 08 Nov 2015 13:38 WIB
Konsep penyebaran informasi pasar modal melalui radio sudah diadopsi oleh bursa saham di beberapa negara maju.
Jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia masa bakti 2015-2018 usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Bali, CNN Indonesia -- PT Bursa Efek Indonesia menyiapkan modal sekitar Rp 20 miliar untuk membeli jaringan radio dalam rangka memperluasan cakupan sebaran edukasi dan informasi mengenai produk bursa saham.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan pihaknya kini tengah gencar mencari perusahaan yang memiliki jaringan radio. Secara khusus, pihaknya berencana membeli perusahaan radio yang kinerjanya sedang tidak bagus.

“Ya, kami sedang mencari perusahaan radio yang ‘hidup segan, mati tak mau’, nanti akan dijadikan radio bursa. Dana yang disiapkan sekitar Rp 15 miliar-Rp 20 miliar,” ujarnya di hotel Hard Rock, Bali, Sabtu (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, rencana akuisisi tersebut memiliki tujuan agar BEI mempunyai media edukasi dan informasi tambahan setelah channel TV. Hal itu, lanjutnya, agar masyarakat dan investor bisa dijangkau BEI tanpa perlu datang ke gedung BEI.

“Tanpa datang ke bursa, orang bisa tahu apa yang terjadi di bursa, melalui radio,” kata Tito.

Menurut Tito, konsep tersebut sudah diadopsi oleh bursa saham di beberapa negara maju. Apalagi, imbuhnya, saat ini akses masyarakat untuk mencari informasi semakin mudah dengan adanya kemajuan teknologi.

“Seperti contohnya di Amerika, 10 channel TV bisa menyiarkan secara langsung pembukaan perdagangan. Di sana informasi juga gampang karena kan internet mudah,” jelasnya.

Radio, lanjut Tito, bakal menjadi alternatif BEI untuk menjangkau masyarakat dan investor selain media lain seperti channel TV dan internet.

“Masyarakat kita ini harus dibantu, karena internet saja di mobil kadang-kadang tidak bisa. Jadi kita bantu melalui media radio. Masyarakat kita kan masih dalam tahap edukasi, kalau di negara lain satu tingkat di atas edukasi,” tuturnya.

Sebelumnya, BEI menggandeng Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo dalam meluncurkan saluran televisi pasar modal Indonesia Business & Capital Market Television (IBCM) Channel. Peluncuran IBCM tersebut digelar bertepatan dengan peringatan 38 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.

Dalam peluncuran tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan, semakin banyak masyarakat yang berinvestasi di pasar modal dapat dimaknai sebagai salah satu cara mendemokratisasikan ekonomi. Ia menilai, untuk berinvestasi di pasar modal, investor harus punya informasi yang memadai.

Saluran TV khusus pasar modal tersebut didaulat menyiarkan secara penuh informasi tentang pasar modal kepada masyarakat selama 10 jam non-stop setiap harinya. Konten IBCM Channel disusun oleh Grup MNC, kemudian ditayangkan lewat stasiun televisi berbayar yang dimiliki PT MNC Sky Vision Tbk.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER