Kebun Tebu Emas Kucurkan Dana Rp2,5 T di Pabrik Gula Lamongan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2015 15:12 WIB
PT Kebun Tebu Mas (KTM) merencanakan investasi senilai total US$ 522 juta (setara Rp7,1 triliun) dengan estimasi penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.200 orang.
Lokasi Pabrik Gula Milik PT Kebun Tebu Mas yang memiliki luas hingga 10 hektar, Lamongan, Jawa Timur, Senin (9/11). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Lamongan, CNN Indonesia -- PT Kebun Tebu Mas (KTM) telah merealisasikan investasi sebesar Rp 2,5 triliun atau sekitar 35 persen dari total rencana US$ 522 juta (Rp 7,1 triliun) menyusul pembangunan pabrik gula di Lamongan, Jawa Timur. Pabrik gula KTM yang dijadwalkan beroperasi pada tahun depan itu, diperkirakan akan menyerap 1.200 tenaga kerja baru.  

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Perencanaan dan Penanaman Modal BKPM, Tamba Hutapea ketika berkunjung ke pabrik gula KTM di Lamongan, Jawa Timur, Senin (9/11).

Tamba berharap investasi KTM tak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga bisa memberikan kesejahteraan bagi petani tebu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini kami memberikan apresiasi kepada PT Kebun Tebu Mas, sebagai investor gula yang berupaya untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan petani tebu,” ujar Tamba.

Berdasarkan catatan BKPM, KTM memiliki rencana investasi sebesar US$ 522 juta dengan kebutuhan tenaga kerja baru sebanyak 1.200 orang. Sejauh ini, KTM telah merealisasikan investasinya sebesar Rp 2,5 triliun.

Kapasitas pabrik gula KTM direncanakan menghasilkan molases sebanyak 100 ribu ton, gula tebu 1,08 juta ton dan tebu 10,8 juta ton. Separuh dari total produksi gula tebu direncanakan untuk diekspor.

Pabrik gula KTM tersebut saat ini tengah melakukan uji coba penggilingan (commissioning) dan diharapkan beroperasi total pada 2016.
 
Dalam menjalankan bisnisnya, lanjut Tamba, KTM menjadlin kemitraan yang saling menguntungkan dengan 3 ribu petani lokal. Bentuk kemitraan itu antara lain dalam hal penyediaan bibit unggul dan bantuan teknis guna memperkenalkanteknologi terbaru penanaman tebu.

“Hal ini akan berlanjut pada peningkatan produktivitas petani,” katanya.
 
Selain itu, kata Tamba, KTM melakukan inovasi dalam proses jual beli tebu yang lebih transparan, mulai dari perhitungan nilai rendemen tebu menggunakan metode sample inti (core sampler) hingga mekanisme pembayaran tebu yang dilakukan bekerja sama dengan Bank BRI.

Tamba mengatakan diperlukan investasi yang mampu berkontribusi positif  terhadap perekonomian, terutama di tengah perlambatan saat ini. Kontribusi yang dimaksudnya antara lain mendukung upaya pemerintah menciptakan lapangan kerja sebesar 2 juta per tahun.

Menurutnya, pemerintah saat ini fokus menjadikan investasi padat karya sebagai prioritas investasi. Terlebih dengan fakta bahwa elastisitas tenaga kerja Indonesia semakin menurun dalam satu dekade terakhir.

Berdasarkan catatan BKPM, setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 450 ribu tenaga kerja pada 2004. Angkanya menusut pada 2014, di mana setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan 160 ribu tenaga kerja.

Realisasi penanaman modal langsung yang tercatat di BKPM hingga kuartal III 2015 sebesar Rp 259,7 triliun, naik 16,6 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 343,7 triliun. Investasi tersebut berhasil menyerap tenaga kerja lebih dari 1 juta orang atau naik 9,3 persen dari tahun lalu 960.336 orang.

(ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER