Dikaitkan Soal Freeport, Wapres JK Ancam Pencatut Namanya

Noor Aspasia | CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2015 15:23 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sudah mengetahui nama politisi yang dimaksud dan mengancam akan melaporkannya ke Polisi.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan telah mendengar adanya politisi yang 'menjual' namanya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendapatkan saham kosong PT Freeport Indonesia.

Ketika dikonfirmasi mengenai isu yang beredar tersebut, pria yang sempat menjadi Wakil Presiden di era Soesilo Bambang Yudhoyono itu mengaku sempat meluapkan amarahnya.

"Kalau dikatakan Presiden dan saya minta jatah, memang benar saya marah. Dilaporkan saja yang ngomong itu (ke Polisi)," ujar JK di kantornya, Rabu (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait upaya perpanjangan izin operasi yang tengah dilakukan Freeport, beredar kabar ada beberapa pihak yang telah mengajukan diri untuk menjadi 'penghubung' manajemen Freeport dengan Jokowi dan JK demi mendapatkan restu perpanjangan izin operasi dan kontrak pertambangan.

Sebagai kompensasi, pihak tadi meminta sejumlah saham Freeport di mana perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu saat ini diwajibkan melepas 10,64 persen sahamnya sebagai implementasi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

Namun, meski telah mengetahui pihak yang 'menjual' namanya dan Presiden, JK enggan membeberkan siapa politisi yang dimaksud.

"Ada, tanya sama Sudirman saja (Menteri ESDM Sudirman Said)," ketusnya.

Seperti diketahui, informasi mengenai adanya pihak yang melego nama Presiden dan Wapres untuk mendapat saham Freeport berangkat dari pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataannya, Sudirman mengatakan bahwa dirinya sudah melaporkan pihak tersebut ke Jokowi dan JK.

"Di luar istana itu (orang) yang jual-jual. Responsnya Presiden-Wapres marah. Namanya dijual, ya marah sekali," tutur Sudirman.
(dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER