Investor Australia Lirik Bisnis Pengolahan Kopi Nasional

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 12 Nov 2015 20:49 WIB
Hal ini ditandai dengan adanya komitmen US$ 10 juta yang diperoleh BKPM dari investor Australia yang akan membangun pabrik pengolahan biji kopi di Medan.
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani saat memberikan keterangan terkait perkembangan investor Tiongkok dan Jepang di Jakarta beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah mengantongi komitmen investor asal Australia yang akan menamankan dananya sebanyak US$ 10 juta di sektor pengolahan biji kopi nasional.

Kepala BKPM, Franky Sibarani menyatakan minat tersebut disampaikan melalui perwakilan BKPM di Australia yang saat ini sedang menyelenggarakan kegiatan pemasaran investasi, 9-12 November  2015.

Menurut Franky, minat investasi ini cukup serius lantaran investor tadi sudah melakukan pemilihan lokasi investasi di Medan yang diketahui sebagai daerah penghasil kopi berkualitas tinggi, seperti Gayo, Aceh dan Toba, Sumatera Utara. Franky mengharapkan minat investasi ini dapat segera ditindaklanjuti melalui pengajuan Izin Prinsip ke BKPM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Investor juga menegaskan bahwa investasi ini merupakan tahap awal. Dalam kurun waktu tiga tahun mendatang mereka memproyeksikan perluasan investasi ke wilayah penghasil kopi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” ujar Franky dalam keterangan resminya hari ini (12/11).

Franky menambahkan, dalam kegiatan pemasaran investasi di Australia BKPM juga telah mengidentifikasi adanya minat investasi di sektor hortikultura sebesar US$ 800.000. Menurutnya, investor tersebut saat ini dalam tahap penjajakan dengan mitra lokalnya.

Ia menegaskan, nilai strategis dari investasi di sektor hortikultura ini adalah prooyeksi investor untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi guna memenuhi kebutuhan pasar sayur-mayur ASEAN.

"Minat investasi di pengolahan kopi dan hortikultura ini menunjukkan besarnya potensi investasi di sektor pertanian. Sepanjang Januari hingga September 2015 minat investasi di sektor pertanian sebesar US$ US$ 1,29 Miliar, di mana US$ 885 juta di antaranya cukup serius dan diharapkan segera masuk dalam tahap pengajuan Izin Prinsip," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Franky realisasi investasi sektor pertanian pada periode Januari sampai September 2015 telah menembus angka Rp 27,8 Triliun, naik 8,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan BKPM sendiri menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi. Ada pun di sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut US$ 1,53 Miliar. Di mana US$ 970 juta diantaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan Izin Prinsip.
(dim/dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER