Gresik, CNN Indonesia --
Manajemen PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BMKS) mengklaim siap mengelola Kawasan Pusat Logistik Berikat (PLB) yang terletak di pelabuhan terpadu Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik Jawa Timur.
Bambang Soefiono, Presiden Direktur BMKS mengatakan, pihaknya pun tengah menyiapkan sejumlah lahan yang nantinya akan dipakai sejumlah investor untuk mengembangkan kawasan yang diproyeksikan bakal menjadi hub distribusi logistik terbesar di Asia tersebut.
"Untuk tahap awal kita sediakan (lahan) 50 hektar dan itu tergantung kebutuhan tenant dan kebutuhan logistiknya akan multi purpose. Untuk pelaku industri yang akan mengirim barang ke Indonesia Timur bisa menggunakan fasilitas pelabuhan ini, sehingga tidak perlu lagi menumpuk di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujar Bambang saat ditemui di kantor JIIPE Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal tahu, BMKS merupakan perusahaan patungan (join venture) antara PT Pelindo III dan PT Aneka Kimia Raya (AKR) dengan prosentase saham masing-masing sebesar 40 dan 60 persen.
Di kesempatan yang sama, Franky Sibarani Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen akan terus mendorong BMKS dan beberapa investor yang berminat menanamkan investasinya di JIIPE untuk memperoleh insentif pada saat pengembangan kawasan PLB ini.
Franky mengungkapkan, pihaknya sendiri telah berbicara dengan otoritas Kepabeanan agar mau memberikan insentif kepada investor. Di mana upaya tersebut sejatinya merupakan substansi dari Rancangan Perubahan PP (RPP) No 32 tentang Tempat Penimbunan Berikat, yang saat ini dalam proses.
"Karena kawasan PLB adalah salah satu yang BKPM dorong dengan pertimbangan bahwa kapasitas kapal yang masuk di kawasan ini bisa sangat besar sehingga bisa memangkas biaya logistik," katanya.
Tarik Investor
Franky meyakini, dengan dikembangkannya kawasan JIIPE menjadi pusat logistik bakal meningkatkan daya saing kawasan tersebut sebagai tempat untuk berinvestasi. Pun upaya tersebut sejalan dengan konsep pengembangan pada kawasan ekonomi khusus (KEK) yang saat ini sedang digadang pemerintah.
Dia berpandangan dengan kemudahan logistik baik itu menyangkut ekspor dan impor diyakini mampu memperkuat daya tarik kawasan ekonomi khusus, selain pemberian berbagai kemudahan fiskal dan non-fiskal yang sedang dipersiapkan pemerintah.
"Sehingga kami pikir ini sangat cocok dengan konsep PLB yang ada di Gresik ini," tutur Franky.
Seperti diketahui, dari yang direncanakan JIIPE akan memiliki kawasan industri seluas 2.933 hektar yang dilengkapi dengan pelabuhan laut seluas 406 hektar dan kawasan hunian seluas 77 hektar. Di mana total investasi pengembangan kawasan industri ini diprediksi mencapai angka Rp 50 triliun. Saat ini, kawasan JIIPE sedang memasuki masa konstruksi yang dilakukan oleh dua perusahaan konstruksi pelat merah yaitu PT Hutama Karya dan Waskita Karya.
(dim/ags)