Astra Lebarkan Bisnis United Tractors ke Pembangkit Listrik

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2015 14:15 WIB
Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk hingga kuartal III 2015 anjlok 40 persen dibandingkan dengan kuartal III 2014, setelah hanya menjual 1.799 unit.
Alat berat PT United Tractors Tbk (Dok. United Tractors)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astra International Tbk (Grup Astra) mengembangkan sayap bisnisnya dengan menggarap banyak proyek pembangkit listrik mulai tahun depan. Prospek yang menarik dan kebijakan pemerintah yang mendukung menjadi alasan perseroan merambah lini bisnis ini.

Direktur Grup Astra, Djoko Pranoto mengatakan peluang swasta di proyek 35 ribu Mega Watt (MW) sangat terbuka lebar untuk lima tahun ke depan. Pasalnya, pemerintah menjatahkan porsi penyediaan listrik oleh swasta melalui skema pembelian listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 30 ribu MW atau 85,7 persen dari total daya listrik yang dicanangkan.

"Proyek 35 ribu MW ini menjadi peluang kami untuk masuk ke pengusahaan bisnis power plant. Proyek ini akan kami masukkan ke anak dari anak usaha kami (cucu usaha) ke depannya," ujar Djoko di Jakarta, Senin (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Djoko, bisnis baru Grup Astra di sektor energi ini ke depannya akan dikelola oleh anak-anak usaha PT United Tractors Tbk. Untuk proyek pertama, tambahnya, perusahaan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 2x250 MW di Jawa Tengah pada tahun depan.

Namun, Djoko tak menyebut anak usaha United Tractors yang akan dipercayakan menggarap proyek-proyek pembangkit tersebut.

"Kami lakukan hal ini juga untuk diversifikasi usaha United Tractors, di mana saat ini penjualan alat berat sedang menurun. Kalau tahun lalu secara nasional penjualan kendaraan berat bisa capai 8 ribu unit, tahun ini paling hanya 5.500 unit," ujarnya.

Astra mencatat, penjualan alat berat hingga kuartal III 2015 sebesar 1.799 unit atau lebih rendah 40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 2.942 unit. Hingga akhir tahun, United Tractors membidik penjualan 2 ribu unit meskipun pada tahun lalu berhasil menjual 3.513 unit kendaraan berat.

Sebelumnya, Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan mengakui kalau perusahaannya mengincar proyek-proyek infrastruktur setelah mengakusisi PT Acset Indonusa Tbk pada Januari dan Mei lalu, dengan komposisi pengusaan saham 51 persen. Dia meyakini, kontibusi pendapatan anak usaha ini terhadap pendapatan United Tractors bisa meningkat dari saat ini 2,5 persen menjadi 5 persen dalam tiga tahun depan.

Pada tahun lalu, United Tractors mengikuti proyek tender pembangkit listrik melalui anak usahanya di bidang kontraktor pertambangan, PT Pamapersada Nusantara. Pembangkit listrik  mulut tambang di Sumatera Selatan ini direncanakan berkapasitas 600 MW dengan nilai investasi US$ 900 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER