Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami tekanan pada perdagangan Senin (16/11) karena imbas pelemahan bursa saham Asia dan adanya kecenderungan aksi jual oleh para investor.
Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.420-4.461 dan resisten 4.512-4.528. Laju IHSG sempat di area target support 4.425-4.448 dan juga sempat berada di area target resisten 4.488-4.512 meski berakhir di bawah target level tersebut.
“Peluang kenaikan IHSG cenderung masih tertahan seiring dengan masih adanya imbas pelemahan pada sejumlah laju bursa saham Asia yang juga dibarengi dengan masih adanya sebagian pelaku pasar yang cenderung melakukan aksi jual,” ujarnya dalam riset, dikutip Minggu (15/11).
Beruntungnya, kata Reza, IHSG sebelumnya masih dapat bertahan di tengah terpaan sentimen negatif. Kondisi ini menurut Reza tentunya menjadi harapan terhadap laju IHSG agar dapat melanjutkan penguatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Namun demikian, tetap cermati dan menantikan setiap sentimen yang muncul mengingat masih adanya utang gap di level 4.346-4.381,” jelasnya.
Ia menjelaskan, laju IHSG mengakhiri pekan kemarin di teritori positif melanjutkan penguatan sebelumnya. Pelaku pasar, lanjutnya, tampak tidak terpengaruh dengan negatifnya penutupan laju bursa saham AS dan Eropa.
“Sebelumnya timbul kekhawatiran laju IHSG dapat mengalami pelemahan setelah terimbas sentimen negatif dari rilis industrial production Zona Euro yang turun dan kembali melemahnya harga minyak dunia yang memberikan sentimen negatif pada laju bursa saham Eropa,” jelasnya.
Begitupun, lanjutnya, dengan bursa saham AS yang merespon pidato para petinggi The Fed yang belum juga memberikan kepastian naik atau tidaknya suku bunga Fed rate, stagnannya rilis klaim pengangguran AS hingga kenaikan defisit anggaran AS.
“Ditambah dengan laju bursa saham Asia yang turut mengalami pelemahan menjadi faktor yang dapat menekan IHSG. Belum lagi, laju rupiah uang berbalik melemah juga dapat menjadi penghalang kenaikan IHSG. Akan tetapi, laju IHSG mampu menembus sentiment-sentimen negatif tersebut,” jelasnya.
Kepala Divisi Komunikasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Irmawati Amran menyatakan rata-rata nilai transaksi harian di BEI mengalami peningkatan 1,10 persen menjadi Rp 4,81 triliun di sepanjang pekan lalu.
“Pada pekan sebelumnya, rata-rata nilai transaksi harian berada di level Rp 4,75 triliun. Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian mengalami koreksi 9,67 persen dan rata-rata frekuensi transaksi harian berkurang 5,44 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/11).
Namun, lanjutnya, secara mingguan, pergerakan IHSG di periode 9 November 2015 hingga 12 November 2015 berkurang 2,05 persen dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.566,55 poin.
“Investor asing mencatatkan jual bersih di pasar saham dalam lima hari terakhir dengan nilai Rp 1,50 triliun, dan secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat net sell Rp 19,51 triliun,” jelasnya.
(gir/gir)