KEN: Perubahan Porsi Bagi Hasil Dorong Eksplorasi

CNN Indonesia
Minggu, 22 Nov 2015 13:11 WIB
Komite Eksplorasi Nasional, KEN, menyebutkan perubahan pola bagi hasil kesepakatan minyak dan gas akan mendorong kegiatan eksplorasi di Indonesia.
KEN memandang perbaikan porsi bagi hasil migas akan dorong kontraktor KKS memulai kegiatan mengeksplorasi wilayah-wilayah yang berpotensi mengandung migas. (Antara/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Eksplorasi Nasional, KEN, mengatakan perubahan jumlah bagian kesepakatan bagi hasil minyak dan gas bumi akan bisa meningkatkan kegiatan eksplorasi.

“Kami yakin perubahaan ‘split’ akan menguntungkan. Kegiatan eksplorasi akan meningkat dan pada akhirnya produksi juga akan naik,” kata Ketua KEN Andang Bachtiar seperti dikutip ANTARA, pada Minggu (22/11).

Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengkaji porsi bagi hasil atau ‘split’p produksi di lapangan migas yang belum berproduksi atau masih melakukan kegiatan eksplorasi. Langkah ini diambil sebagai insentif bagi kontraktor kontrak kerja sama, KKS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Revisi ‘split’ itu akan membuat porsi migas yang menjadi bagian negara akan dikurangi, dan terjadi peningkatan porsi bagian untuk kontraktor KKS.

Andang yang juga anggota Dewan Energi Nasional, DEN, mengatakan besaran peningkatan porsi bagi hasil untuk kontraktor akan disesuaikan dengan kondisi wilayah kerja.

“Artinya, tergantung kondisi di lapangan. Misalnya, porsi sebelumnya 80 persen untuk negara, dan 20 persen KKS. Kini opsinya berubah bisa menjadi 75:25. Jika tadinya 70:30 bisa menjadi 65:35,” kata Andang.

KEN telah mengidentifikasi potensi tambahan cadangan migas nasional sebesar 5,2 miliar barel setara minyak yang terdiri dari 2,7 miliar barel minyak dan 14 triliun kaki kubik gas, dari 108 fasilitas migas.

Di luar fasilitas ini, terdapat potensi 16,6 miliar setara minyak di 120 fasilitas yang belum dilakukan pengujian.

Kontraktor KKS tidak memperioritaskan pengembangan fasilitas-fasilitas ini, padahal KEN memandang jika masalah yang dihadapi oleh kontraktor KKS bisa diatasi, dalam 1-4 tahun akan ditemukan cadangan migas baru di wilayah tersebut. (antara/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER