Belanja Konsumen Dorong Ekonomi AS

CNN Indonesia
Minggu, 22 Nov 2015 17:51 WIB
Investor dan manajer dana investasi berpendapat perekonomian AS 2016 akan terus membaik karena tingkat belanja konsumen yang tetap tinggi.
Belanja konsumen Amerika Serikat diperkirakan akan terus tinggi yang akan mendorong pergerakan ekonomi negara itu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
New York, CNN Indonesia -- Konsumen Amerika Serikat kini membelanjakan uang mereka.

Itu adalah pesan dari sejumlah manajer dan pembuat strategis dana terkemuka, yang mengatakan ketegaran konsumen di tengah perlambatan ekonomi akan membuat sektor-sektor konsumen menjadi tempat yang bagus untuk tempat investasi pada 2016.

“Konsumen, kami terus membelanjakan uang, kami tidak keberatan mengeluarkan uang, ketika kami depresei kami membelanjakan uang,” kata Ed Yardeni, Presiden Yardeni Research Inc di New York.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dunia, sekali lagi, sangat tergantung pada konsumen Amerika.”

Peserta Pertemuan Perkiraan Investasi Global Reuters mengatakan penurunan angka pengangguran, peningkatan pendapatan, harga minyak rendah, barah impor yang murah serta tingkat bunga yang relatif rendah sepanjang 2016 akan mendorong konsumen untuk membelanjakan uang mereka lebih banyak lagi.

Serangkaian laporan pendapatan yang mengecewakan dari sektor ritel, terutama penjualan pakaian, dan laporan pemerintah AS bahwa tingkat pembelanjaan mulai turun telah membuat sejumlah investor khawatir.

Tetapi peserta Pertemuan ini mengatkana perubahan kebiasaan konsumen merupakan alasan perusahaan-perusahaan pakaian terpukul, sementara perusahaan lain tidak.

“Bagi saya pertanyaannya sederhana: Kenapa masyarakat tidak membeli pakaian?” katai Mario Gebelli, yang mengelola dana investasi sebesar US$39,6 miliar di Gabelli & Co di New York.

“Apa karena cuaca? Apa karena pariwisata? Toko seperti O’Reilly tampil prima, toko seperti Home Depot juga bagus kinerjanya.”

O’Reilly Automotive Inc,yang memiliki lebih dari 4.400 toko suku cadang otomotif adalah salah satu saham pilihan Gabelli, bahkan setelah harga sahammnya naik lebih dari dua kali sejak awal 2014.

Gabelli mengatakan dia juga memusatkan perhatian pada “perubahan pola konsumen,” seperti bagaimana sekarang masyarakat membaca catatan bumbu dengan lebih teliti.

Di sektor ini, dia memiliki General Mills Inc produsen sereal Cheerios, dan juga yogurt Yoplait, dan baru-baru ini membeli Annie’s Inc, produsen makanan keju makaroni organik.

Menabung Lebih, Belanja Lebih

Para peserta pertemuan ini mengeluarkan pandangan mereka sementara para gubernur the Fed mengisyaratkan bahwa mungkin sudah saatnya menaikkan suku bunga yang pertama kali sejak Juni 2006.

Dalam catatan pertemuan gubernur bank sentral paling akhir, the Fed mengisyaratkan bahwa kenaikan mungkin terjadi pada Desember selama mereka yakin pasar tenaga kerja sehat, pendapatan akan naik dan inflasi bisa bergerak ke tingkat yang diinginakn oleh the Fed.

Dean Maki, ekonom kepala di Point72 Asset Management, Connecticut, mencatat bahwa pembelanjaan konsumen di kuartal ketiga tahun ini berad di posisi 3,2 persen, lebih tinggi dari angka inflasi.
Konsumen Amerika Serikat akan lebih sering membelanjakan dana mereka di dunia maya untuk mencari penawaran yang menarik. (Ilustrasi/Getty Images/Bet_Noire)
“Ini memang harus terjadi ketika harga minyak turun:judul berita utama adalah: inflasi turun, tingkat belanja riil tumbuh pesat,” kata Maki.

“Belanja konsumen akan terus menjadi penunjang utama ekpansi.”

Margie Patel, manajer senior portafolio di Wells Capital Management yang memiliki nilai investasi US$348 miliar, memperkirakan tingkat pendapatan akan naik sekitar 1,5 persen lebih cepat dari tingkat inflasi pada 2016.

Dia mengatakan kenaikan tingkat pendapatan ini akan memicu belanja konsumen di dunia maya, langkah yang akan menguntungkan toko bahan bangunan seperti Home Depot Inc yang terus mengukuhkan kehadiran mereka di daring.

Patel juga memperkirakan belanja kendaraan akan tinggi. Angka penjualan tahunan General Motors Co dan yang lain berpotensi untuk melebihi angka penjualan pada 2000 yang mencapai 17,35 juta unit.

“Masih ada waktu dua tahun sebelum masuk periode konsumen mengganti mobil mereka,” kata Patel. “Ini adalah indikator sebenarnya yang terbaik terkait kondisi keuangan konsumen yang sebenarnya.”

Sentimen Konsumen Positif

Untuk sektor pakaian, perkiraannya berbeda. Sektor ini kesulitan karena memiliki banyak stok tak terjual setelah konsumen mencari barang-barang dengan harga lebih murah di daring.

Gap Inc, Macy’s Inc dan Nordstrom Inc adalah diantara toko penjual pakaian yang mencatat kinerja buruk, atau yang menurut investor akan mencapai kinerja yang mengecewakan di masa depan.

Dari pertengahan Juli hingga pertengahan November, Indeks Ritel S&P turun hingga 18 persen, angka penurunan yang jauh lebih besar dari penurunan harga saham pada umumnya.

“Saya berpendapat perusahaan-perusahaan yang gagal mencapai target penjualan itu tidak bisa menyalahkan ada penurunan belanja konsumen, karena sektor lain meraih kinerja prima,” kata Maki.
Sektor ritel pakaian akan terus mengalami penurunan penjualan di AS meski belanja konsumen tetap tinggi. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Safir Maki)
Secara umum, peserta pertemuan ini mencatat bahwa sentimen konsumen tetap kuat yang menurut data Universitas Michigan mencapai titik tertinggi tahun ini sejak tahun 2004.

“Jarang sekali resesi terjadi tanpa ada pelemahan kepercayaan konsumen lebih dahulu, dan saat ini kita sama sekali jauh dari situasi ini. Dan ini membuat saya merasa lega,” kata Gregory Peters dari Prudential Fixed Income, New Jersey. (reuters/yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER