Jakarta, CNN Indonesia -- Operator bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (APII) akan menggelar tender investasi pengembangan kawasan khusus kargo (
cargo village) pada tahun depan. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan kontribusi lini bisnis kargo, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
“Sedih juga kita. Saya kalkulasi income kita itu cuma 2-3 persen dari kargo kita. Padahal kalau rule of thumb dari pada suatu bisnis bandara kargo itu mestinya 20 persen (dari pendapatan),” tutur Direktur Utama APII, Budi Karya Sumadi usai menghadiri Deloitte Business and Economic Forum di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (24/11).
Menurutnya, pengembangan kawasan kargo itu akan dilakukan di lahan seluas 75 hektare (ha) milik APII. Saat ini, kata Budi, perusahaan tengah menyusun kerangka acuan kerja atau
Term of References (TOR) terkait tender proyek yang ditaksir nilainya mencapai diperkirakan Budi mencapai Rp 2 triliun tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita undang pemain-pemain (kargo) besar untuk ikut investasi di tempat kita,” ujar Budi.
Budi mengaku APII selama ini belum menggarap lini bisnis kargo dengan baik. Akibatnya, kontribusi lini itu masih loyo. Selain itu, Indonesia juga kalau bersaing dengan Singapura sebagai bandara penghubung (hub) di Asia Tenggara.
“Ada suatu kekalahan persaingan dengan negara lain, khususnya Singapura. Singapura itu menjadi hub dari semua barang-barang di Asia Tenggara, di Indonesia,” tuturnya.
Upaya untuk mengembangkan kawasan kargo juga sejalan dengan rencana pengembangan Bandara Soetta. Menurut Budi, semakin maju industri penerbangan, maka bisnis kargo akan ikut tumbuh.
“Kita ambil contoh, perkembangan dunia penerbangan di Middle East (Timur Tengah ) kan tumbuh pesat dan itu pasti dikuti dengan kargo. Kalau kita jadikan salah satu provider yang ada di Middle East, satu disini, dan Asia barat ada satu disini pasti ada suatu pergerakan barang,” kata mantan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo ini.
Budi berharap setelah kawasan kargo tersebut dikembangkan perusahaan pengiriman berskala internasional seperti UPS dan TNT akan menjadikan Bandara Soetta sebagai homebase pengiriman.
“Kita harapkan, tahun depan mestinya (kontribusi) kargo itu ke pendapatan tidak dua persen lagi tapi bisa lima persen bahkan menjadi sampai 10 persen,” jelasnya.
(ags)