Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar mengejutkan datang dari perusahaan tambang batubara, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Pasalnya, tiga orang direktur perseroan mendadak mengundurkan diri pada saat transaksi saham SIAP sedang menjadi sorotan investor dan otoritas pasar modal.
Sekretaris Perusahaan Sekawan Intipratama, Herry Priambodo mengatakan pada tanggal 23 November 2015 perseroan telah menerima surat pengunduran diri anggota direksi yang berlaku efektif terhitung sejak 1 Januari 2016. Ada pun anggota direksi yang menyatakan mundur meliputi M Suluhuddin Noor selaku Direktur Utama, C Jeffrey Messakh sebagai Direktur Keuangan, dan Agustanzil Sjachroezah yang menjabat Direktur Human Resources dan General Affair.
“Atas penyampaian pengunduran diri direksi tersebut di atas, Dewan Komisaris perseroan telah mengagendakan Rapat Dewan Komisaris pada hari Kamis, 26 November 2015 pukul 09.00 WIB guna menetapkan keputusan hal-hal terkait dengan penerimaan surat pengunduran direksi yang dimaksud,” tulis Herry dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, (25/11) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, pengumuman ini juga termasuk rencana penyelenggaran RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) untuk persetujuan perubahan susunan pengurus sehubungan dengan pengunduran diri direksi tersebut sesuai dengan segenap perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Sayangnya, tidak ada penjelasan terkait alasan ketiga direktur tersebut mendadak mengundurkan diri, terutama di saat saham perseroan sedang hangat diperbincangkan.
Seperti diketahui, kasus gagal bayar saham SIAP di pasar negosiasi tengah menjadi sorotan investor dan otoritas pasar modal. Hal ini sempat menyeret beberapa anggota bursa atau sekuritas yang terlibat, baik dari pelat merah atau swasta. Tiga anggota bursa, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities Tbk (RELI) dan PT Millenium Danatama Sekuritas sempat diganjar sanksi penghentian sementara aktivitas dagang oleh BEI karena diduga gagal bayar perdagangan saham SIAP.
Yang terakhir, Reliance Securities mengakui telah memperdagangkan saham SIAP dengan 11 broker lainnya. Reliance Securities menyatakan transaksi saham SIAP yang belum selesai (settlement) mencapai nilai Rp101 miliar dan telah mendapat somasi dari dua broker lainnya. Reliance sendiri saat ini sedang melakukan proses negosiasi dengan Yuanta Securities untuk menyelesaikan transaksi saham SIAP senilai Rp19,999 miliar.
Perseroan juga mengungkapkan telah menanggapi somasi tersebut melalui surat nomor 874/RS-DI/X/2015 bertanggal 29 Oktober 2015. Tak hanya itu, Reliance juga sempat mendapat somasi dari Trust Securities untuk transaksi saham SIAP senilai Rp9,999 miliar. Namun, somasi tersebut untungnya telah dicabut dan transaksi diselesaikan dengan skema tanpa ada pertukaran dana dan barang.
Lebih lanjut, beberapa broker lain yang melakukan transaksi saham SIAP dengan Reliance Securities dan masih melakukan negosiasi penyelesaian adalah NH Korindo Securities, Bosowa Securities, First Asia Capital, Victoria Securities dan Sucorinvest. Sementara transaksi antara Reliance dengan empat broker lainnya, yaitu Mahakarya, NC Securities, Profindo Securities, dan Jasa Utama Securities sudah rampung dengan skema RFOP (receipt free of payment) yang memungkinkan transaksi terjadi tanpa penyelesaian dengan uang tunai.