Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku telah mendengar rencana Arifin Panigoro, pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk mengakuisisi 76 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara sejak tiga bulan lalu.
“Tiga atau empat bulan lalu, baik Newmont maupun pemegang saham baru sudah berkomunikasi dengan ESDM. Tapi detilnya urusan
business to business. Tugas kami adalah menjaga supaya seluruh aturannya dipenuhi,” kata Sudirman di kantornya, Jumat (27/11).
Namun, mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) tersebut mengaku tidak dilaporkan rencana informasi secara detil oleh kedua belah pihak yang akan bertransaksi. Termasuk apakah jumlah saham yang akan diakuisisi sebanyak 76 persen, dan perusahaan Arifin yang mana yang akan melakukan akuisisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, 56 persen saham Newmont dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership BV. Sisanya, sebanyak 24 persen saham dimiliki PT Multi Daerah Bersaing (MDB), 17,8 persen dipegang PT Pukuafu Indah, dan 2,2 persen dimiliki Indonesia Masbaga Investama.
Ketika melakukan divestasi 7 persen sahamnya pada 2013 lalu, Newmont melepasnya pada harga US$ 246,8 juta. Jika dihitung secara kasar, rencana akuisisi 76 persen saham Newmont oleh Arifin diperkirakan bernilai US$ 2,2 miliar sampai US$ 2,7 miliar.
“Itu semua urusan bisnis, kalau aspek regulasi sudah dipenuhi ya pemerintah tidak ikut campur. Negosiasi itu kan belum
closed betul, masih proses,” tandas Sudirman.
Harga Saham MelonjakSatu hari setelah Arifin Panigoro melaporkan rencana akuisisi 76 persen kepemilikan Newmont kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, saham Medco terkerek 2,6 persen menjadi Rp 1.190 per saham pada pembukaan perdagangan Kamis (26/11).
Saham perusahaan energi dan pertambangan itu sempat menembus Rp 1.450 per saham. Padahal, sepanjang tahun ini harga saham Medco sudah turun 64,8 persen akibat sentimen harga minyak dunia yang rendah.