Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) Janet Louise Yellen memperkuat sinyal bakal merealisasikan penaikan suku bunga dari angka 0,25 persen pada Desember 2015. Bahkan ia menyatakan jika The Fed menaikkan suku bunga, hal tersebut menjadi bukti dan prospek atas pemulihan ekonomi negeri Barrack Obama pada 2016 mendatang.
Dalam sambutannya di Economic Club of Washington, Yellen mengungkapkan keyakinannya pada ekonomi AS, ia menyebut pertumbuhan tenaga kerja sampai Oktober jauh lebih baik meski belum pada titik kekuatan penuh.
Yellen juga membagi pandangannya mengenai hambatan pada pertumbuhan ekonomi AS, rendahnya inflasi akibat pelemahan ekonomi global, dan penurunan harga komoditas yang diprediksi masih akan moderat hingga tahun depan. Kendati demikian, menurutnya tingkat konsumsi masyarakat AS akan cenderung menguat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika Komite The Fed mulai menormalkan kebijakan moneter, hal tersebut akan menjadi bukti seberapa jauh dan kuat ekonomi kita," kata Yellen seperti dikutip Reuters, Kamis (3/12).
Investor sudah bertaruh Fed akan menaikan tingkat bunga acuan bulan ini dari kisaran nol hingga 0,25 persen di mana angka tersebut telah lama bertahan sejak 2008. Para ekonom juga melihat bahwa ada kesempatan yang kuat dari kenaikan suku bunga pada bulan ini.
Sementara itu pejabat The Fed lainnya John Williams mengatakan butuh waktu setidaknya satu tahun ubtuk menormalkan kembali Fed Fund Rate kembali ke level 3,5 persen.
Dolar AS menguat pada hari Rabu dan saham jatuh di Wall Street, setelah pidato Yellen dibacakan.
(gen)