Dirjen Bea Cukai: Perusahaan Otomotif Lirik Kawasan Berikat

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 14:24 WIB
Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi menyebut, salah satu produsen otomotif besar berniat membangun Pusat Logistik Berikat di kawasan industri Jababeka.
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 21 Februari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan banyak menerima proposal pengajuan untuk menjadi operator Pusat Logistik Berikat (PLB) berbagai komoditas sejak pemerintah berencana untuk merevisi Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat beberapa waktu lalu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai, Heru Pambudi menyebut, salah satu di antaranya adalah produsen otomotif besar yang berniat membangun PLB untuk komponen otomotif di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Namun sayangnya, ia enggan menyebut siapa produsen yang dimaksud.

"Kemungkinan sih di Jababeka karena kan sentra otomotif masih di situ kan. Jadi produsen-produsen otomotif yang di sekitar bisa mengambil komponen dari tempat penimbunan itu," ujar Heru ketika ditemui di Gedung BKPM, Kamis (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan kalau komponen yang ditimbun khusus untuk perakitan mobil. Selain itu, barang-barang yang ditimbun di lokasi itu tergolong bahan baku, bahan penolong, serta permesinan.

"Mereka menawarkannya seperti itu. Tapi kami tak menutup kemungkinan, kalau ada lagi yang ingin mengelola kawasan otomotif itu ya silahkan saja," tuturnya.

Selain otomotif, ia juga mengatakan kalau sudah ada proposal untuk membangun PLB bagi komoditas kimia dan juga produk olahan susu (dairy product). Kedua PLB tersebut juga diajukan oleh perusahaan-perusahaan terkait dan semuanya berlokasi di pulau Jawa.

"Tapi bagi kami sekarang yang jadi prioritas adalah PLB bagi sektor tekstil. Kemarin sudah ada yang minat untuk bangun PLB bagi mesin-mesin tekstil, kami harap itu bisa melengkapi PLB tekstil lain yaitu kapas yang berlokasi di Cikarang Dry Port (CDP)," tambahnya.

Ia juga berharap implementasi PLB oleh para investor swasta ini bisa mulai dilakukan pada tahun depan mengingat Peraturan Pemerintah terkait PLB sudah keluar yaitu PP no. 85 tahun 2015. Pada bulan Desember ini, ia berharap Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan juga Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen) juga bisa segera terbit.

"Di sela-sela waktu itu, kita lakukan pendampingan kepada para investor. Mereka semua sudah berkonsultasi dengan kita, dan kita juga sudah beritahukan hal-hal teknis. Semoga setelah ini semua keluar, bisa langsung jalan awal tahun depan," tuturnya.

Sebelumnya, PT Astra International Tbk melalui anak usahanya, PT Astratel Nusantara siap menjadi operator kawasan logistik berikat untuk alat-alat pengeboran minyak di Eastkal Supply Base, Balikpapan, Kalimantan Timur. Untuk melakukan hal tersebut, Astra telah menyiapkan lahan seluas 95 hektare.

Selain Astra, PT AKR Corporindo Tbk yang membangun Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I juga berencana membangun PLB bagi komoditas gandum, jagung, dan kedelai. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER