Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen dan distributor bahan bakar minyak (BBM) pelat merah, PT Pertamina (Persero) berencana menambah jumlah armada kapal hingga sebanyak 11 unit hingga 2017. Adapun total investasinya mencapai sekitar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4 triliun.
"Penambahan kapal ini dimaksud untuk menciptakan
security of supply BBM," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam Peresmian Proyek dan Peluncuran Produk PT Pertamina (Persero), Jakarta, Jumat (11/12).
Dwi mengungkapkan delapan kapal di antaranya merupakan kapal general purpose (GP) dengan bobot mati 17.500 DWT. Kedelapan kapal tersebut dibuat oleh tiga perusahaan galangan kapal domestik dengan nilai investasi sebesar US$ 200 juta. Ia memperkirakan, kedelapan kapal tersebut akan diterima secara bertahap mulai tahun 2016 hingga 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirincinya, tiga galangan kapal nasional yang mendapat pesanan dari Pertamina meliputi PT Anggrek Hitam Shipyard, Batam yang membangun kapal untuk produk, yaitu MT Parigi dan MT Pattimura; PT Daya Radar Utama, Lamongan yang membangun kapal untuk minyak mentah yaitu MT Panderman. MT Papandayan, dan MT Putri; serta PT Multi Ocean Shipyard, Karimun yang membangun kapal produk MT Pasaman, kapal untuk Avtur MT Panjang, dan kapal untuk mengangkut minyak mentah MT Pangrango.
"Pemanfaatan galangan dalam negeri adalah wujud nyata Pertamina berperan aktif memajukan industri maritim Indonesia," kata Dwi.
Selanjutnya, Pertamina juga tengah menanti datangnya tiga kapal medium range dengan bobot mati 40 ribu DWT buatan perusahaan galangan kapal asing New Times Shipbuilding Co. Ltd. Ketiga kapal itu bernama MT Sanggau, MT Semi, dan MT Sanana. Diperkirakan kapal-kapal tersebut siap kirimkan pada kuartal I 2016. Adapun investasi untuk ketiga kapal yang akan digunakan untuk mengangkut minyak mentah itu mencapai total US$100 juta.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan saat ini Pertamina telah memiliki 65 unit kapal milik berbagai ukuran untuk mengangkut minyak mentah dan produk guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Menurut dia, penambahan armada kapal milik melalui investasi pembangunan kapal baru tersebut sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan angkutan BBM dan minyak mentah domestik guna terciptanya security of supply dan dukungan terhadap daya saing Pertamina di level nasional maupun Internasional.
“Penambahan kapal ini merupakan implementasi dari Shipping Excellence yang merupakan bagian dari program Marketing and Operation Excellence yang juga sejalan dengan 5 pilar prioritas strategis Pertamina untuk memperkuat infrastruktur yang dapat mendukung daya saing perusahaan," ujar Wianda.
(gir/gen)