Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan kapasitas 80 persen lebih besar dari sebelumnya, PT Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Lubricants, mulai mengoperasikan pabrik pelumas baru Production Unit Jakarta (PUJ). Pabrik ini diklaim perseroan sebagai pabrik pelumas terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.
"PUJ ini memiliki fasilitas produksi terbesar di Asia Tenggara dan siap melayani kebutuhan konsumen dalam dan luar negeri," kata Dwi dalam Peresmian Proyek dan Peluncuran Produk PT Pertamina (Persero), Jakarta, Jumat (11/12).
Menurut Dwi, pengembangan fasilitas infrastruktur ini sejalan dengan upaya perseroan memperkuat bisnis di sektor hilir perseroan serta meningkatkan daya saing di kancah internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkapasitas 80 persen lebih besar dibandingkan dengan kapasitas sebelumnya, fasilitas produksi ini meliputi Lube Oil Blending Plant dengan kapasitas 270 juta liter per tahun, Grease Plant dengan kapasitas 8.000 MT per tahun, dan Viscosity Modifier Plant (VM Plant) berkapasitas 14 juta liter per tahun.
Dwi menjelaskan, kapasitas produksi LOBP PUJ setara dengan penggantian pelumas untuk lebih dari 67,5 juta mobil. Nantinya pabrik ini akan menghasilkan produk minyak pelumas dalam kemasan botol (lithos), pail, drum dan bulk.
Seluruh sarana fasilitas produksi LOBP PUJ yang digunakan berteknologi canggih, modern dan full automation antara lain Automatic Batch Blending, In-Line Blending, Simultaneous Blending, Pigging System, Drum Decanting Unit (DDU), Automatic Piggable Manifold, serta didukung oleh Full Automated Filling Machine yang terdiri dari Lithos Filling Machine (6 line produksi kapasitas 45.000 botol per jam), Drum Filling Machine (4 line produksi kapasitas 400 drum per jam), dan Bulk Filling Machine (80 m3 per jam).
Manajemen mengklaim dengan penggunaan teknologi modern, maka berdampak positif kepada tingkat akurasi product blending yang tinggi sehingga menurunkan terjadinya rework dengan potensi efisiensi Rp3 Miliar per tahun.
Selanjutnya, Grease Plant PUJ memiliki kapasitas 8.000 MT per tahun menghasilkan produk conventional grease dan complex grease seperti Lithium grease complex, calsium grease complex dan juga type grease complex lainnya dalam kemasan drum, pain, can, dan tube cartridge. Fasilitas ini menggunakan teknologi terkini yang mampu dioperasikan pada high temperature processing.
Dengan peningkatan kemampuan produksi tersebut maka Pertamina mendapatkan peluang perluasan pasar produk grease ke konsumen diantaranya semen, baja, pertambangan. Selain itu, potensi pangsa pasar untuk produk grease menjadi ± 50 persen dan potensi nilai tambah sebesar Rp 20 Miliar per tahun.
Sementara itu, VM Plant Production Unit Jakarta memiliki kapasitas 14 juta liter per tahun. Fasilitas ini menghasilkan produk aditif untuk pelumas. Produk ini memiliki sifat viscosity indeks improver untuk keperluan produksi pelumas Pertamina. Aditif yang dihasilkan di PUJ digunakan untuk pembuatan seluruh type pelumas multigrade berbagai jenis pelumas Pertamina yakni prima XP, enduro, dan varian multigrade lainnya.
VM Plant ini mampu memenuhi kebutuhan aditif sebagai campuran pelumas Pertamina lebih dari 7 juta liter sehingga mengurangi ketergantungan terhadap aditif impor. Nilai efisiensi yang dihasilkan dengan beroperasinya fasilitas ini adalah sebesar lebih Rp 40 miliar per tahun.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang meyakini pabrik baru ini bisa meningkatkan persepsi merek Pertamina di mata konsumen. Pasalnya, pabrik baru ini dilengkapi fasilitas produksi modern dan teknologi tinggi. Kombinasi tersebut, menurut Ahmad, pada akhirnya akan mendorong peningkatan pangsa pasar Pertamina.
“Selain itu, fleksibilitas sistem akan meningkatkan kecepatan pelayanan ketersediaan produk,” tutur Ahmad.
(gir)